Sultan Brunei Larang Muslim Rayakan Natal  

Selasa, 22 Desember 2015 19:58 WIB

Sultan Brunei, Haji Hassanal Bolkiah, melambaikan tangan saat tiba di pelantikan presiden Indonesia Jokowi di Gedung Parlemen, Jakarta, 20 Oktober 2014. REUTERS/Jefri Tarigan

TEMPO.CO, Bandar Seri Begawan - Sultan Brunei Darussalam Hasannal Bolkiah secara resmi melarang warga negaranya yang beragama Islam ikut merayakan Natal. Warga yang melanggar aturan ini bisa dipenjara.

Kerajaan Islam konservatif di Pulau Kalimantan ini bahkan menegaskan bahwa hukuman 5 tahun penjara akan dijatuhkan kepada muslim yang mengirim kartu ucapan selamat Natal ataupun sekadar memakai topi Sinterklas.

Tentu saja, umat Kristen tetap diperbolehkan merayakan Natal di Brunei Darussalam. Namun mereka diminta membatasi perayaan hanya di komunitasnya dan wajib memberi tahu otoritas setempat lebih dulu.

Jumlah penduduk Kerajaan Brunei hanya 420 ribu jiwa. Dari total populasi itu, 65 persen beragama Islam.

Seperti ditulis harian Telegraph di Inggris, Kementerian Agama Kerajaan Brunei Darussalam merilis pernyataan sebagai berikut: "Penegakan aturan ini bertujuan mengendalikan perilaku warga yang suka merayakan Natal secara berlebihan dan terbuka, yang bisa merusak akidah warga muslim."

Sebulan sebelumnya, sekelompok pemuka agama juga sudah mempublikasikan peringatan yang melarang warga muslim terlibat dalam perayaan apa pun yang tak berkaitan dengan Islam.

"Pada peringatan Natal, muslim yang melakukan hal-hal, seperti memakai simbol agama Kristen, seperti salib, menyalakan lilin, memasang pohon Natal, menyanyikan lagu Natal, mengirim ucapan selamat Natal, memasang tanda yang memuji agama Kristen, memasang dekorasi, pendeknya melakukan apa pun yang menghormati agama Kristen, adalah bertentangan dengan agama Islam," demikian pernyataan para imam itu.

"Mungkin beberapa orang menganggap ini soal yang tidak serius dan tidak perlu dipersoalkan. Tapi, sebagai muslim di negeri zikir, kita tidak boleh mengikuti perayaan hari suci agama lain karena bisa mempengaruhi keyakinan Islam kita."

Meski ada larangan tegas semacam itu, beberapa warga Brunei dilaporkan mencoba melawan dengan memasang foto pohon Natal di media sosial dengan tagar #MyTreedom.

Brunei adalah salah satu negara paling sejahtera di dunia. Warganya memperoleh pendidikan dan fasilitas kesehatan gratis berkat devisa dari minyak bumi. Meski begitu, keluarga Kerajaan Brunei dikenal bergaya hidup mewah.

Selebritas Michael Jackson, misalnya, pernah dibayar 10 juta pound sterling untuk memberikan konser pribadi pada ulang tahun ke-50 Sultan Brunei.

Pada 2014, Sultan Hassanal Bolkiah menerapkan hukum syariah di negaranya. Hukum rajam, cambuk, dan amputasi kini diperbolehkan di sana.

Akibatnya, kini jaringan Hotel Dorchester, termasuk Park Lane di London, Le Meurice di Paris, Beverly Hills Hotel di Los Angeles, dan Hotel Il Principe di Milan, diboikot para selebritas ternama dari Amerika dan Eropa.

TELEGRAPH | WAHYU D

Berita terkait

Pengadilan Brunei Perpanjang Lagi Penahanan Rustawi

25 Mei 2015

Pengadilan Brunei Perpanjang Lagi Penahanan Rustawi

Pengadilan Brunei kembali memperpanjang masa penahanan Rustawi Toto Kabul, 63 tahun, warga Indonesia yang ditahan karena membawa bahan peledak.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Tedjo Emoh Disebut Kecolongan

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Tedjo Emoh Disebut Kecolongan

BIN menyebutkan ketiga orang itu tak memiliki rekam jejak kegiatan jaringan radikal.

Baca Selengkapnya

Dikecam, Sultan Brunei Batal Beli Hotel di AS  

25 Agustus 2014

Dikecam, Sultan Brunei Batal Beli Hotel di AS  

Nilai penawaran untuk kedua hotel itu dilaporkan telah mencapai US$ 2 miliar, atau sekitar Rp 23,3 triliun.

Baca Selengkapnya

Brunei Terapkan Syariat, Selebritas Dunia Protes  

5 Mei 2014

Brunei Terapkan Syariat, Selebritas Dunia Protes  

Sultan Brunei memerintahkan para pejabatnya untuk segera bertindak guna mengatasi kebingungan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Disangka Teroris, Daniel Sitorus Ditahan Brunei  

27 Februari 2014

Disangka Teroris, Daniel Sitorus Ditahan Brunei  

Memiliki usaha perdagangan herbal guna menyembunyikan identitasnya dari petugas.

Baca Selengkapnya

Sultan Brunei Kritik Kekerasan pada Minoritas  

7 November 2013

Sultan Brunei Kritik Kekerasan pada Minoritas  

Kekerasan terhadap minoritas Myanmar menjadi keprihatinan banyak kalangan di ASEAN.

Baca Selengkapnya

Brunei Darussalam Berlakukan Hukum Pidana Syariah  

22 Oktober 2013

Brunei Darussalam Berlakukan Hukum Pidana Syariah  

Hukum pidana syariah memungkinkan pencuri dipotong tangannya, pezinah dirajam, dan pemabuk dicambuk.

Baca Selengkapnya

Mantan Istri Sultan Brunei Kecanduan Judi  

14 April 2012

Mantan Istri Sultan Brunei Kecanduan Judi  

"Saya menikmati judi, itu merupakan pusat kehidupan sosial saya dan saya merasa menemukan pelarian di sana," katanya.

Baca Selengkapnya

Brunai tolak Zona Khusus Alkohol

23 Maret 2010

Brunai tolak Zona Khusus Alkohol

Seperti diberitakan hari ini, Selasa (23/3), penolakan itu disampaikan Senin kemarin oleh Menteri Agama Brunai Zain Serudin. Menurut Zain, pembuatan zona alkohol yang diperuntukkan khusus bagi turis asing bisa mengundang murka Tuhan.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gas di Brunei Tewaskan Tiga Warga Asing

31 Desember 2008

Ledakan Gas di Brunei Tewaskan Tiga Warga Asing

Tiga warga asing meninggal dan 16 lainnya terluka dalam ledakan gas di sebuah pabrik makanan laut di Brunei Darussalam.

Baca Selengkapnya