Kecelakaan Metrojet Rusia, Mesir Bantah Akibat Ledakan Bom

Reporter

Senin, 14 Desember 2015 21:53 WIB

Air traffic controller pesawat Metrojet Airbus A321-200 penerbangan#7K9268 yang jatuh di Mesir, 1 November 2015. Russian Ministry for Emergency Situations photo via AP

TEMPO.CO, Kairo - Mesir, Senin, 14 Oktober 2015, menyatakan tim investigas tidak menemukan bukti pesawat penumpang Rusia, Metrojet, yang jatuh di Sinai menewaskan 224 orang pada 31 Oktober 2015, akibat serangan teroris.

Sebelumnya, Rusia dan sejumlah negara Barat sangat yakin bahwa Airbus A321 jatuh akibat ledakan bom. Adapun kelompok bersenjata negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Kementerian Perhubungan Udara Mesir dalam keterangannya kepada media mengatakan, mereka telah menerima laporan secara lengkap atas kecelakaan angkutan udara tersebut dan sejauh ini tidak ada bukti disebabkan oleh aksi kriminal.

"Komisi investigasi teknis sejauh ini tidak menemukan sesuatu apapun terkait dengan aksi terorisme," ucap Kementerian mengutip keterangan Ayman Al-Muqaddam, kepala investigasi kecelakaan, dalam sebuah pernyataan yang diterima media massa.

Hasil temuan komisi penyelidik Mesir itu bertentangan sangat tajam dengan kesimpulan Moskow. Para pejabat keamanan Rusia berkali-kali menyampaikankeyakinannya bahwa penyebab jatuhnya Metrojet dengan nomor penerbangan 9268 pada 31 Oktober 2015 di Sinai, Mesir, akibat bom yang ditanam di dalam pesawat.

REUTERS | CNN | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya