Topan Melor Hantam Filipina, 750 Ribu Warga Diungsikan  

Reporter

Senin, 14 Desember 2015 16:44 WIB

Warga mencari sampah di tengah hantaman gelombang akibat Topan Koppu di Manila Bay, Filipina, 18 Oktober 2015. Topan dengan angin berkekuatan 210 kilometer per jam tersebut diperkirakan akan bertahan selama tiga hari. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manila - Topan Melor menghantam kawasan Filipina tengah, Senin, 14 Desember 2015, sehingga mendorong otoiritas setempat mengevakuasi 750 ribu penduduk di tiga provinsi. Evakuasi ini sekaligus sebagai persiapan menghadapi hujan deras dan terpaan angin kencang.

Hari ini, 40 penerbangan domestik terpaksa dibatalkan, angkutan feri ditiadakan, dan kegiatan perahu nelayan di pelabuhan utama di Pulau Samar dihentikan, yang menyebabkan sekitar 8.000 orang terpaksa bertahan di pulau tersebut.

Kantor berita Reuters menulis, "Dua puluh provinsi di Filipina mengeluarkan peringatan waspada kepada masyarakat. Mereka juga menutup sejumlah sekolah dan perkantoran."

Angin topan yang dikenal oleh warga Filipina dengan sebutan topan Nona itu merupakan badai tropis yang dapat memicu banjir, tanah longsor, serta gelombang laut setinggi 4 meter.

"Topan Melor tidak akan menghantam kawasan di darat, tapi tetap membahayakan kehidupan dan properti," kata Adam Douty, ahli cuaca, kepada Reuters.

TIME | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya