Terkuak, Asal Usul Dana Operasional ISIS  

Reporter

Kamis, 10 Desember 2015 04:19 WIB

Algojo militan ISIS membawa dua pria yang diduga "dukun/penyihir" diantara puluhan warga saat akan melakukan eksekusi pemenggalan di tengah-tengah warga di Libya. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, LONDON - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan saat ini memiliki pendapatan US$ 80 juta (Rp 1,1 triliun) per bulan. Sebagian besar pendapatan tersebut berasal dari pajak dan penyitaan.

Dalam satu laporan baru, Pemantau Konflik IHS mengatakan, tidak seperti kelompok Al-Qaeda, ISIS tidak mengandalkan sumbangan dana asing karena mereka meraih pendapatan dari daerah yang ditawan, yaitu sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak.

Menggunakan informasi intelijen terbuka, termasuk media sosial dan sumber dalam negara konflik, IHS mengatakan, hampir separuh pendapatan ISIS datang dari pajak dan penyitaan.

Ludovico Carlino, analis senior di IHS juga tim Konflik Monitor IHS, mengatakan, ISIS "mengenakan pajak 20 persen pada semua layanan", baik itu retail, pertanian, akses internet, dan jaringan telepon seluler, tagihan listrik, atau industri lainnya.

Selain mengenakan biaya 20 persen ke semua layanan, sekitar 43 persen pendapatan adalah dari penjualan minyak dan sisanya dari penyelundupan narkoba, penjualan tenaga listrik, serta sumbangan.

"ISIS mengontrol negara, jadi mereka mengenakan pajak atas penduduk, menyita properti, meraih pendapatan dari bisnis milik pemerintah, serta hasil minyak dan gas.

"Kelompok teroris lain tidak memiliki kemampuan ini," kata analis senior IHS, Columb Strack, yang berbasis di London.

Namun IHS menambahkan, kelompok teroris terkuat di dunia itu saat ini bergelut dengan masalah keuangan akibat serangan yang menargetkan infrastruktur kawasan minyak yang dikendalikannya.

ISIS mengontrol sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak tahun lalu, menyatakan pemerintah Kalifah sendiri, dan melakukan kekejaman luas.

RT|BUSINESS WIRE|YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya