Air France penerbangan dari San Francisco tujuan Paris mendarat darurat di Montreal setelah mendapat ancaman. edition.cnn.com
TEMPO.CO, Paris - Pesawat Air France dari San Francisco ke Paris terpaksa dialihkan ke Montreal sebagai tindakan pencegahan setelah mendapat ancaman dari pihak yang tidak diketahui.
Setidaknya, 15 mobil pemadam kebakaran dan mobil polisi telah menunggu saat pesawat tersebut mendarat di Bandara Montreal.
Seperti dilansir CNN, Selasa, 8 Desember 2015, pihak maskapai asal Prancis tersebut mengatakan pesawat dengan nomor penerbangan AF083 itu mendarat pada Senin tengah malam waktu setempat di Bandara Pierre Elliott Montréal Trudeau International Airport, Montreal, Kanada.
"Pemerintah setempat mulai memeriksa pesawat, penumpang, dan bagasi. Investigasi akan dilakukan pemerintah untuk mengidentifikasi ancaman itu," demikian Air France dalam pernyataannya.
Juru bicara bandara Montreal, Francois Asselin, mengatakan pesawat memiliki 231 penumpang dan 15 awak. Dan, semua orang yang berada dalam pesawat dalam kondisi baik setelah berhasil mendarat dengan selamat tanpa insiden.
Asselin menambahkan setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya indikasi yang membahayakan penerbangan. Pesawat akhirnya diberangkatkan kembali pada Selasa, sekitar pukul 07.00 waktu Montreal.
Seorang penumpang asal San Fransisko, Gilles Raymond, setibanya di Paris menceritakan perihal insiden tersebut. Dia mengatakan setelah terbang selama lima jam dari San Fransisko, pilot mengumumkan pesawat akan dialihkan ke Montreal karena ada masalah teknis.
"Semua orang cukup santai," kata Raymond. "Tidak ada kepanikan, tidak ada yang mengalami stres. Semua orang menunggu di kursi mereka. Beberapa orang sedang tidur dan beberapa memeriksa ponsel mereka atau makan es krim yang diberikan pramugari."
Para pejabat tidak segera memberikan rincian ihwal ancaman tersebut. Bulan lalu, dua penerbangan Air France dari Amerika Serikat ke Paris juga dialihkan karena adanya ancaman bom.
Prancis berada dalam kondisi waspada sejak terjadi amukan teroris di Paris pada 13 November lalu yang menyebabkan 130 orang tewas.