ISIS Klaim Penggal Kepala Mata-mata Rusia  

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 18:30 WIB

Sejumlah militan ISIS yang tewas setelah penyerangan di pos pejuang Kurdi di Ain Issa, Suriah. Ain Issa telah menjadi target bagi pasukan sudah terlibat dalam serangan udara di negara=negara tersebut. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Moskow - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam siaran video berbahasa Rusia pada Rabu, 2 November 2015, menyatakan bahwa mereka telah memenggal kepala seorang pria yang menjadi mata-mata Rusia.

Keaslian video maupun klaim ISIS belum bisa dikonfirmasi ke pihak independen atau belum mendapatkan komentar dari kantor Kementerian Luar Negeri Rusia serta agen intelijen Rusia, FSB. Dalam video itu tidak disebutkan kapan dan dimana rekaman gambar tersebut dibuat.

Rusia melancarkan serangan udara ke Suriah guna melululantakkan basis pertahanan ISIS serta kilang minyak minyak yang mereka kuasai sejak 30 September 2015. Namun demikian, gempuran udara Rusia itu mendapatkan kritik dari berbagai kalangan karena serangan udara Rusia tidak hanyak ditujukan kepada basis ISIS melainkan juga terhadap pemberontak yang tidak berafiliasi kepada ISIS. Moskow sudah lama mendukung kekuatan militer Presiden Bashar al-Assad.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas peledakan Metrojet Rusia sesaat setelah tinggal landas dari resor Sharm al-Sheikh, Mesir, pertengahan Oktober 2015, menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin berjumlah 224 orang.

Video yang diawali dengan grafis berbahasa Arab dan Rusia itu menyebutkan, "Anda akan ditaklukan dan dipermalukan, oh... Rusia." Selanjutnya seorang pria berjenggot muncul dan berbicara sambil duduk di kursi.

Pria di atas kursi itu mengatakan bahwa dia berasal dari Chechnya bernama Magomed Khasayev. Dia mengaku seorang mata-mata yang dikirimkan ke ISIS oleh agen rahasia Rusia untuk mengidentifikasi para pejuang ISIS yang ingin kembali ke kawasan Kaukasus guna melakukan serangan.

"Saya ditekan bekerja untuk agen rahasia Rusia, FSB, guna melaporkan kepada Rusia siapa saja yang pergi bertempur membela ISIS," ujar pria Chechnya ini. Dia menuturkan, dia melakukan perjalanan ke Turki dan dikirimkan oleh seorang perekrut ISIS ke Irak selanjutnya diminta melakukan kontak dengan intelijen Rusia, "Namun saya keburu ditangkap ISIS."

Selanjutnya gambar video itu bergeser ke seorang pria yang sedang berlutut ke tanah sementara pria lainnya berdiri di belakanganya sambil berpidato ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Seorang pria sambil menghunus pedang berkata dalam bahasa Rusia, "Dengarkan saya, Putin, kamu anjing" dan dia menyatakan bahwa orang-orang Rusia akan dibunuh terkait dengan serangan Rusia terhadap Suriah guna melawan ISIS. Pria ini meletakkan pedang di leher seorang tahanan dan sepertinya mulai memenggal kepalanya.

CBS NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya