Drama Penembakan San Bernardino, 2 Tersangka Tewas

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 16:56 WIB

Syed Rizwan Farook, tersangka penembakan di San Bernardino, California. Heavy.com

TEMPO.CO, Los Angeles - Seorang pria dan wanita tersangka penyerang yang melepaskan tembakan di sebuah pusat bagi para penyandang cacat di San Bernardino, California, tewas dalam insiden baku tembak dengan polisi. Adapun tersangka ketiga ditahan.

Menurut Kepala Polisi San Bernardino, Jarrod Burguan, kedua tersangka yang tewas bersenjatakan senapan serbu dan pistol.

Pasangan tersebut bernama Syed Farook dan istrinyanya Tashfeen Malik, ditembak oleh polisi setelah terjadi insiden kejar mengejar dengan menggunakan mobil melalui jalan-jalan di kota.

Polisi mengatakan Farook dan Malik, yang masing-masing berusia 28 tahun dan 27 tahun, dicegat dan kemudian terjadi baku tembak dengan lebih dari 20 petugas. Sedangkan mobil SUV gelap mereka penuh dengan peluru.

Pengejaran tersebut terjadi sekitar empat jam setelah Farook meninggalkan pertemuan sesama karyawan kesehatan masyarakat San Bernardino county tempat di mana dia bekerja. Polisi mengatakan dia marah dan meninggalkan pertemuan tersebut lebih awal hanya untuk kembali dengan pasangannya yang membawa senjata berat.

Serangan terjadi di Inland Regional Center, yang terletak 60 mil (95km) arah timur dari Los Angeles, adalah penembakan paling mematikan di AS sejak pembantaian sekolah Sandy Hook pada tahun 2012.

Menurut Kepala Polisi San Bernardino Jarrod Burguan, salah satu petugas yang tertembak telah dibawa ke rumah sakit dengan cedera ringan. Dua senapan laras panjang dan dua pistol ditemukan di dalam SUV milik tersangka.

Seperti yang dilansir Guardian pada 3 Desember 2015, penyidik tengah menyelidiki kemungkinan tersangka tersebut meninggalkan bom di lokasi kejadian.

Menurut laporan polisi, tiga pria bersenjata rifel dilihat melarikan diri dari tempat kejadian tembakan.

Dalam konferensi persnya, Jarrod Burguan mengatakan kejadian terjadi pada Rabu, 2 Desember 2015 pada pukul 11 pagi waktu setempat dan sejauh ini motif serangan tidak jelas.

Asisten Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Los Angeles, David Bowdich mengatakan masih belum memastikan bahwa serangan tersebut sebagai serangan teroris.

Para tersangka pelaku penembakan membawa senjata laras panjang dan mengenakan topeng serta kemungkinan memakai pakaian antipeluru. Mereka menyerbu ke dalam satu ruang konferensi yang disewa Departemen Kesehatan San Bernardino untuk menyelenggarakan pesta buat pegawainya.

Kemudian para tersangka mulai melepaskan tembakan. Sebanyak 14 orang tewas dan puluhan mengalami luka-luka.

Ini adalah penembakan massal ke 342 di AS sepanjang tahun ini, menurut Shootingtracker.com, sebuah situs yang mencatat semua kejadian dengan empat atau lebih korban (termasuk penembak).

Hingga kini jumlah korban akibat serangan tersebut sedikitnya 447 orang dikonfirmasi tewas dan 1.292 terluka.

Sebelum ini, pada Jumat 27 November 2015, tiga orang tewas dan sembilan luka-luka dalam serangan di sebuah klinik Planned Parenthood di Colorado Springs, Colorado.



GUARDIAN|YON DEMA

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

1 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

2 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

7 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

7 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

7 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

20 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

21 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

21 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

22 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

23 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya