Pelaku Teror Paris Ternyata Pernah Diadili Kasus Terorisme

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 07:15 WIB

Presiden AS, Barack Obama, Presiden Prancis, Francois Hollande dan Walikota Paris Anne Hidalgo berdoa bagi para korban serangan teroris saat menghadiri Konferensi Perubahan Iklim di Paris, Prancis, 30 November 2015. 150 pemimpin dunia menghadiri konferensi perubahan iklim meski kekhawatiran keamanan mengancam. REUTERS/Philippe Wojazer

TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari tiga perancang teror di sejumlah tempat di kota Paris, Prancis ternyata cukup piawai menggunakan senjata api. Sammy Amimour, 28 tahun, pernah belajar menembak di satu klub menembak yang lokasinya dekat dengan markas kepolisian Prancis. Ia bahkan menjadi anggota asosiasi penembak polisi nasional Prancis (ANTP).

Amimour mengambil kursus menembak di klub yang diklaim salah satu yang terpopuler di Paris pada April 2012. Klub yang didirikan oleh beberapa pensiunan polisi dan polisi aktif ini memiliki 2.350 anggota.

Seperti dikutip dari iTele yang memiliki akses ke pengadilan untuk mendapatkan data, Amimour yang pernah bekerja sebagai sopir bus mendaftar kursus menembak tanpa mendapat perhatian berarti dari intelijen. Saat itu ia dilaporkan bersih dari catatan kriminal. Dia bahkan mencukur janggutnya agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Satu-satunya persyaratan mengikuti kursus adalah berusia lebih dari 18 tahun dan harus membayar 130 euro atau setara Rp 2 juta.

Amimour berasal dari kota pinggiran Paris, Drancy. Menurut kakak perempuannya Anna Amimour, adiknya seorang lelaki pemalu, sensitif, dan sosok yang manis. ia sempat berbicara via telepon dengan adik laki-lakinya itu hampir setiap hari sepanjang Agustus lalu. "Ia meminta saya mengirimkan salam kepada keluarganya dan kucing peliharaannya," kata Anna saat diwawancarai CNN, 28 November 2015.

Terakhir kali, ia menerima kabar adiknya itu pergi ke Prancis Selatan hingga terdengar kabar adiknya terlibat teror Prancis yang menewaskan 130 orang.

Ternyata jauh sebelumnya, Sammy Amimour sudah masuk dalam pantauan antiteror Prancis ketika dia didakwa pada 19 Oktober 2012 dengan tuduhan melakukan konspirasi untuk terorisme karena melakukan perjalanan ke Yaman atau Pakistan.

Ketika ditanyai petugas dari DGSI, badan intelijen Perancis, Amimour mengklaim bahwa ia hanya ingin memiliki kemampuan membela diri saat berada di negara yang sedang berperang.

Amimour kemudian mengubah pengakuan, mengatakan selalu menjadi penggemar pistol. Ia menggunakan pistol pertama kali pada usia 14 tahun saat berburu dengan pamannya di Senegal.

Pengadilan kemudian membebaskan Amimour dengan jaminan. Namun ia kemudian melanggar peraturan dengan meninggalkan Prancis menuju Suriah pada 11 September 2013. Hakim mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional.

Meskipun berstatus buronan, Amimour berhasil kembali ke Prancis dengan penyamaran dan mengambil bagian dalam serangan berdarah yang menewaskan 130 orang pada 13 November 2015.

Dokumen pengadilan yang dilihat oleh Le Monde mengatakan, Amimour berlatih menembak bersama dua teman dan sesama teroris, Charaffe El Mouadan dan Samir Bouabout. Keduanya juga tunduk pada perintah penangkapan internasional. Dikatakan, setelah teror Paris, polisi menemukan video dari ketiga pelaku di klub pistol itu.

Ayah Amimour yang pergi ke Suriah pada 2013 membawa misi membawa Amimour untuk pulang ke Prancis, namun gagal. Sang ayah mengatakan anaknya telah terluka dan menggunakan penyangga selama pertemuan singkat mereka.

"Samy (sebutan untuk Amimour) bersama dengan seorang pria yang tidak pernah meninggalkan kami sendirian. Pertemuan itu sangat dingin, dan ia tidak membawa saya ke rumahnya, tidak memberi tahu saya bagaimana dia terluka [atau] jika ia telah berjuang," kata sang ayah, Mohamed, kepada Le Monde setahun lalu.

TELEGRAPH.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.

Baca Selengkapnya

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.

Baca Selengkapnya

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.

Baca Selengkapnya

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.

Baca Selengkapnya