Pelaku Teror Paris Anggota Klub Penembak Polisi Prancis

Reporter

Rabu, 2 Desember 2015 17:12 WIB

Korban selamat diselimuti dengan selimut hangat pada saat menaiki bus untuk dievakuasi dari gedung pertunjukan Bataclan, Paris, 14 November 2015. Peristiwa penembakan dan peledakan bom terjadi di restoran, bar, gedung pertunjukan, dan stadion di Paris. REUTERS/Christian Hartmann

TEMPO.CO, Paris - Satu dari tiga otak pelaku teror di gedung konser musik terkenal di Paris, Batalcan, diketahui pernah belajar menembak di satu klub menembak yang lokasinya dekat dengan markas kepolisian Prancis.

Menurut laporan yang memalukan dari intelijen Prancis, pelaku teror yang diketahui bernama Sammy Amimour dulunya bahkan menjadi anggota asosiasi penembak polisi nasional Prancis (ANTP).

Dalam aksi teror di Batalcan, Amimour yang berusia 28 tahun, meledakkan dirinya setelah menembaki para pengunjung yang berada di dalam gedung Batalcan. Sebanyak 89 orang tewas akibat tembakan yang dilakukan Amimour dan dua rekannya.

Amimour mengambil kursus menembak di klub yang diklaim salah satu yang terpopuler di Paris pada April 2012. Klub yang didirikan oleh beberapa pensiunan polisi dan polisi aktif ini memiliki 2.350 anggota.

Seperti dikutip dari iTele yang memiliki akses ke pengadilan untuk mendapatkan data, Amimour yang pernah bekerja sebagai sopir bus mendaftar kursus menembak tanpa mendapat perhatian berarti dari intelijen. Saat itu ia dilaporkan bersih dari catatan kriminal. Dia bahkan mencukur janggutnya agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Satu-satunya persyaratan mengikuti kursus adalah berusia lebih dari 18 tahun dan harus membayar 130 euro atau setara Rp 2 juta.

Amimour, yang berasal dari kota pinggiran Paris, Drancy, masuk dalam pantauan antiteror ketika dia didakwa pada 19 Oktober 2012 dengan tuduhan melakukan konspirasi untuk terorisme karena melakukan perjalanan ke Yaman atau Pakistan.

Ketika ditanyai petugas dari DGSI, badan intelijen Perancis, Amimour mengklaim bahwa ia hanya ingin memiliki kemampuan membela diri saat berada di negara yang sedang berperang.

Amimour kemudian mengubah pengakuan, mengatakan selalu menjadi penggemar pistol. Ia menggunakan pistol pertama kali pada usia 14 tahun saat berburu dengan pamannya di Senegal.

Pengadilan kemudian membebaskan Amimour dengan jaminan. Namun ia kemudian melanggar peraturan dengan meninggalkan Prancis menuju Suriah pada 11 September 2013. Hakim mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional.

Meskipun berstatus buronan, Amimour berhasil kembali ke Prancis dengan penyamaran dan mengambil bagian dalam serangan berdarah yang menewaskan 130 orang pada 13 November 2015 silam.

Dokumen pengadilan yang dilihat oleh Le Monde mengatakan, Amimour berlatih menembak bersama dua teman dan sesama teroris, Charaffe El Mouadan dan Samir Bouabout. Keduanya juga tunduk pada perintah penangkapan internasional. Dikatakan, setelah teror Paris, polisi menemukan video dari ketiga pelaku di klub pistol itu.

Ayah Amimour yang pergi ke Suriah pada 2013 membawa misi membawa Amimour untuk pulang ke Prancis, tapi misinya gagal. Sang ayah mengatakan anaknya telah terluka dan menggunakan penyangga selama pertemuan singkat mereka. "Samy (sebutan untuk Amimour) bersama dengan seorang pria yang tidak pernah meninggalkan kami sendirian. Pertemuan itu sangat dingin, dan ia tidak membawa saya ke rumahnya, tidak memberi tahu saya bagaimana dia terluka [atau] jika ia telah berjuang," kata sang ayah, Mohamed, kepada Le Monde setahun lalu.

TELEGRAPH.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

18 menit lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

21 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

25 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

30 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

31 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya