Demi Anak, Ibu Ini Rela Korbankan Organ Paling Berharga  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 29 November 2015 04:59 WIB

REUTERS/Cheryl Ravelo

TEMPO.CO, Xi'an - Kisah ini sungguh menginspirasi dan dapat menjadi berita gembira bagi para wanita. Seorang ibu di Cina dilaporkan telah memberikan putrinya, Yang Hua, karunia kesuburan dengan menyumbangkan rahimnya.

Yang Hua sebelumnya tidak pernah mengalami periode menstruasi. Ia bingung saat banyak temannya mulai menstruasi pada masa pubertas sementara dia tidak. Baru pada 2013, wanita itu, kini berusia 22, menyadari bahwa ia tidak memiliki rahim.

Dokter segera melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG dan menegaskan bahwa Yang menderita kelainan bawaan yang mengancam dirinya, sehingga ia tidak dapat mengandung dan melahirkan seorang anak.

Saat Yang dan suami berada dalam situasi putus asa untuk memiliki anak, dokter di Rumah Sakit Xijing bekerja sama dengan Universitas Kedokteran Militer Keempat di Xi'an, ibu kota Provinsi Shaanxi, Cina, mengusulkan satu-satunya pilihan yang layak, yakni transplantasi rahim, prosedur ke-12 dari jenis transplantasi yang ada di dunia.

Operasi seperti itu dikatakan hanya pernah beberapa kali dilakukan di dunia. Petugas medis pun harus menjalani tantangan berat karena kompleksitas dari pembuluh darah dan adanya risiko tinggi penolakan.

Namun keputusan untuk melakukan itu diambil cepat oleh Yang dan pasangan karena fakta bahwa ibu Yang sendiri yang akan menjadi pendonor. Laporan yang dikutip dari Mirror menyatakan ibu Yang, 43 tahun, yang ingin putrinya memiliki "masa depan yang subur", setuju melakukan transplantasi setelah rahimnya dinyatakan cocok dengan Yang.

Dokter Chen Biliang, kepala kebidanan dan ginekologi di rumah sakit, mengatakan operasi telah direstui dan mendapat persetujuan komite etik. Komite menyatakan, karena hubungan ibu-anak, tidak akan ada risiko konflik hukum atas keturunan Yang pada masa depan.

Pada 20 November 2015, tim dari 38 ahli bedah dan robot bedah Da Vinci sukses melakukan operasi transplantasi pada Yang dan ibunya dalam proses yang memakan waktu 14 jam. Kondisi ibu dan anak itu kini dilaporkan sudah pulih.

Dokter Chen mengatakan operasi ini, yang pertama dilakukan di Cina, menawarkan harapan kepada pasien lain yang lahir tanpa rahim atau yang dipaksa untuk mengangkatnya karena kanker atau penyakit lain.

MIRROR.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA


Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

10 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

19 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

22 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

22 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

23 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya