Geger, Presiden Sebut Menteri Wanitanya sebagai Lesbian

Reporter

Minggu, 22 November 2015 19:09 WIB

Presiden Bolivia, Evo Morales. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, La Paz - Presiden Bolivia Evo Morales belum lama ini meminta maaf karena menyebut Menteri Kesehatan Negara itu dengan sebutan lesbian dalam upayanya menegur karena menteri dianggap tidak menghormatinya.

Pernyataan Evo Morales itu dibuat pada saat ia sedang berpidato, demikian dilaporkan sebagaimana dilansir dari laman Time, 18 November 2015. "Saya tidak ingin berpikir kalau Anda seorang lesbian," kata Morales kepada Ariana Campero, menurut AFP, setelah ia melihat menteri wanita itu berbicara dengan wanita lain di saat ia berpidato.

Setelahnya, Morales mengatakan bahwa ia tidak bermaksud menyinggung siapapun. Pemimpin sayap kiri itu bahkan menggambarkan dirinya sebagai seorang feminis yang mengatakan "lelucon macho". Dia juga mencoba membela pernyataannya dengan mengatakan, "memanggil seseorang lesbian atau gay bukanlah penghinaan."

Time menyebutkan ini bukan pertama kalinya Morales telah dituduh sebagai seorang seksisme atau homofobia. Ia pada 2010 pernah menyarankan bahwa pria yang makan ayam disuntik dengan hormon wanita akan mengalami "deviances" (kelainan seksual). Dia kemudian dilaporkan muncul tanpa kemarahan saat menertawakan ayat -ayat cabul dinyanyikan pada perayaan karnaval di 2012.

Sementara untuk Menteri Campero, 29, disebut sebagai seorang lesbian bukanlah hal pertama yang pernah dialaminya. Ia dikatakan kerap menjadi korban pernyataan agresif yang serampangan dan tanpa alasan. Wakil Presiden Alvaro Garcia pernah mengatakan padanya untuk segera menikah atau ia berisiko menjadi orangtua tunggal, sementara mantan calon walikota Carlos Bru menyarankan dia harus bekerja sebagai pembantu dan dan pelayan seksual majikannya.

TIME.COM | MECHOS DE LAROCHA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.

Baca Selengkapnya

Teten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru  

31 Agustus 2017

Teten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru  

Teten mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan menanggapi pemberitaan tentang unggahan Jonru di akun media sosialnya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat

28 Agustus 2017

Hadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat

Hasil bidikan para fotografer secara tidak langsung dapat menunjukkan perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

RAPBN 2018: Target Penerimaan Pajak Dinilai Terlalu Berat  

18 Agustus 2017

RAPBN 2018: Target Penerimaan Pajak Dinilai Terlalu Berat  

Dalam RAPBN 2018, penerimaan perpajakan direncanakan sebesar Rp 1.609,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Memimpin Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata

17 Agustus 2017

Jokowi Memimpin Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Jokowi didampingi ibu negara Iriana Jokowi, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta istrinya, Mufidah Kalla.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan Proyek Infrastruktur yang Akan Dibangun 2018

16 Agustus 2017

Jokowi Beberkan Proyek Infrastruktur yang Akan Dibangun 2018

DAK fisik akan diarahkan untuk mengejar ketertinggalan
infrastruktur layanan publik.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Optimistis, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,4 Persen

16 Agustus 2017

Pemerintah Optimistis, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,4 Persen

Pertumbuhan ekonomi juga akan dicapai melalui pembangunan ekonomi kawasan Maluku, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran di RAPBN 2018 Dipatok 2,19 Persen

16 Agustus 2017

Defisit Anggaran di RAPBN 2018 Dipatok 2,19 Persen

Untuk membiayai defisit anggaran dalam RAPBN 2018, pemerintah
akan memanfaatkan sumber pembiayaan dari dalam negeri dan luar
negeri.

Baca Selengkapnya

Anggaran Belanja dalam RAPBN 2018 Diusulkan Rp 2.204,4 Triliun

16 Agustus 2017

Anggaran Belanja dalam RAPBN 2018 Diusulkan Rp 2.204,4 Triliun

Mengenai anggaran belanja, pemerintahan Jokowi akan
menyalurkan bantuan pangan subsidi dalam bentuk non tunai.

Baca Selengkapnya