Saba Ahmed, pendiri koalisi Republik Islam tampil di `The Kelly File` dengan mengenakan jilbab bintang-spangled. ibtimes.com
TEMPO.CO, Washington DC - Di tengah meningkatnya sentimen anti-muslim di Amerika Serikat setelah serangan bom di Paris, Prancis, seorang wanita membuat tampilan unik. Wanita ini mengenakan kerudung bermotif bendera Amerika.
Saba Ahmed, pendiri Koalisi Islam Republik, muncul dalam program berita Megyn Kelly File di Fox News Channel untuk membela hak muslim Amerika dalam beribadah dan hak konstitusional mereka untuk bebas beragama.
"Keputusan untuk memakainya datang pada menit terakhir," kata Ahmed, seperti dilansir IB Times pada Rabu, 18 November 2015. Ahmed awalnya berencana memakai jilbab ungu. Namun, setelah berbicara dengan kru TV, dia memberanikan diri mengenakan jilbab bendera Amerika tersebut.
Selama program debat itu, Ahmed dihadapkan dengan juru bicara Donald Trump, yang mengatakan bahwa masjid di Amerika harus ditutup untuk mencegah terorisme. "Pesan kami adalah berusaha menggambarkan bahwa kita adalah orang Amerika. Kita umat Islam. Kita Partai Republik. Kita perlu diakomodasi dan diterima," ujar Ahmed.
Jilbab Ahmed itu pun menarik reaksi beragam di media sosial. Beberapa memuji dengan menulis, "Sebuah bendera Amerika menjadi jilbab adalah hal paling Amerika yang pernah saya lihat." Lainnya menulis, "Wanita yang mengenakan bendera Amerika sebagai jilbab di Fox News memenangi semua penghargaan."
Lainnya lagi mengatakan, "Astaga. Tentara Amerika mati karena bendera itu." Namun reaksi negatif tersebut tidak membuat Ahmed takut. Dia mengatakan banyak orang tidak mengetahui mengenai Islam, sehingga banyak orang yang marah di Twitter.