Di APEC, Menlu Retno Bicara Soal Terorisme & Ekstremisme

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 17 November 2015 22:10 WIB

Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi saat menghadiri pertemuan tingkat menteri APEC di Manila, Filipina, 16 November 2015. Twitter/@Portal_Kemlu_RI

TEMPO.CO, Manila – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengecam keras serangan terorisme yang terjadi di Paris. "Kita mengecam keras tindakan keji ini. Kita mengecam dalam segala bentuk dan cara apapun," kata Menlu Retno dalam Pertemuan Tingkat Menteri Negara-negara Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Manila, 17 November 2015.


Menurut Menlu Retno, serangan Paris menunjukan tidak ada satu negara pun yang dapat terhindar dari ancaman ekstrimisme dan terorisme. Sebagai ancaman global, diperlukan aksi dan kerja sama global yang nyata untuk memerangi ancaman tersebut.


Salah satu upaya memerangi ekstremisme dan terorisme adalah dengan menyelesaikan akar masalah. Antara lain kesenjangan pembangunan, pengangguran, dan ketiadaan lowongan pekerjaan.


Karena itu, penting bagi anggota ekonomi APEC untuk menerapkan kebijakan pembangunan inklusif yang dapat dirasakan oleh seluruh rakyat.


Dalam rilis yang diterima Tempo dari Kementerian Luar Negeri RI, Retno menyatakan APEC harus mampu memanfaatkan bonus demografi yang dimilikinya dalam mewujudkan komunitas yang tangguh dan berkelanjutan.


Advertising
Advertising

Pencapaian pembangunan inklusif dan membentuk komunitas yang tangguh tersebut membutuhkan reformasi ekonomi struktural.


Menlu RI optimis bahwa pembangunan inklusif membawa kesejahteraan bagi semua - kesejahteraan dimana tidak ada satu orangpun yang akan tertinggal.


Kebijakan negara APEC juga harus dapat mendorong kesempatan yang sama bagi semua golongan termasuk kelompok rentan serta memberdayakan SDM agar lebih kompetitif.


Pendidikan keterampilan dan peningkatan peran wanita merupakan investasi penting dalam mengoptimalkan deviden demografi.


Pertemuan Tingkat Menteri APEC merupakan yang ke-27 berlangsung pada 16-17 November 2015 untuk mempersiapkan substansi pembahasan Konferensi Tingkat Tinggi APEC, yang akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, 18-19 November 2015.


Pertemuan Tingkat Menteri APEC menghasilkan Joint Ministerial Statement yang memuat antara lain, kerja sama maritim, investasi infrastruktur, peningkatan konektivitas, pengembangan pedesaan dan produk pembangunan, dukungan terhadap UMKM, peningkatan kapasitas SDM, penguatan integrasi ekonomi regional, reformasi struktural, dan kerja sama penanggulangan terorisme.


NATALIA SANTI


Baca juga:
Prancis Vs ISIS: Inilah 5 Kejadian Baru yang Menegangkan!
Tekan ISIS, Presiden Prancis Kirim Kapal Induk

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

2 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

PNM Hadir dalam 57th APEC SMEWG

8 hari lalu

PNM Hadir dalam 57th APEC SMEWG

PNM aktif dalam mengatasi persoalan serius yang dihadapi seperti permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro.

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

15 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

15 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya