TEMPO.CO, London - Rusia terdaftar sebagai salah satu ancaman keamanan tertinggi di Inggris, selain terorisme global dan virus Ebola. Dalam draf daftar yang dikeluarkan layanan keamanan Inggris itu disebutkan bahwa dakwaan invasi Rusia di Ukraina, anggaran militer yang besar, dan kesiapan Presiden Vladimir Putin memamerkan kekuatannya menjadi penyebab kekhawatiran.

Menurut laporan Strategi Keamanan Nasional Inggris, lima tahun lalu, telah disaksikan berbagai perkembangan internasional. Di antaranya pertumbuhan radikal dan kekhawatiran fundamentalisme yang meningkat terhadap pasokan energi serta peningkatan invasi dari Rusia.

Barat terus menuduh Rusia mendukung pemberontak timur Ukraina dengan persenjataan. Bahkan Rusia dituding menyuplai orang-orang terlatih dalam konflik mereka dengan otoritas Kiev, yang belum sepenuhnya terselesaikan.

Tuduhan AS, Inggris, dan sekutunya tersebut tidak pernah didukung bukti yang diverifikasi. Sedangkan Moskow berulang kali membantah keterlibatannya. "Tindakan Rusia di Ukraina telah memperkenalkan tanda tanya atas peran dan masa depan operasi NATO di negara-negara tetangga dan membangun kembali ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia untuk negara-negara di Eropa Timur dan Baltik, beberapa di antaranya negara NATO dan/atau anggota Uni Eropa," demikian pernyataan Strategi Keamanan Nasional.

Dalam strategi keamanan sebelumnya, yang dirilis pada 2010, Rusia bahkan tidak disebutkan sebagai ancaman. Daftar tersebut juga mengacu pada Cina sebagai ancaman, mengutip kekhawatiran terhadap otoriter dan pelanggaran hak asasi manusia yang berkelanjutan di negara itu.

Seperti dilansir RT News pada 9 November 2015, laporan tersebut akan dirilis secara resmi oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron pada 23 November 2015, dan akan menjadi bagian dari strategi keamanan negara setelah kajian keamanan dilakukan.

RT NEWS | YON DEMA