TEMPO Interaktif, Washington:Staf militer dan intelijen Amerika Serikat (AS) terlibat pembicaraan rahasia dengan beberapa petinggi militer Irak. Menurut laporan Washington Post, Sabtu (22/3), mereka tengah membahas rencana mengisolasi Presiden Saddam Hussein berikut stafnya yang setia. "Banyak pihak berusaha untuk memberikan pilihan bagi para pemimpin komando Irak untuk mengakhiri perlawanan, ujar seorang staf senior Gedung Putih yang tak mau disebutkan namanya. Para pimpinan pasukan itu, kata dia, memiliki beberapa gedung di Baghdad yang tak mempan serangan udara Irak. Ketika operasi militer AS telah mendapatkan jaminan dari para komandan militer Irak bahwa mereka tak akan menembakkan senjata kimia, Unit Penjaga Republik yang berposisi di luar Baghdad diyakini tengah mempersiapkan persenjataan artileri mereka dengan bahan peledak kimia. Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld mengatakan pasukan pembuka AS telah menggempur Bagdad dengan kekuatan yang dahsyat, Jumat (21/3) kemarin. Namun, staf bagian administrasi militernya tak bisa memastikan apakah Saddam selamat dari serangan di hari pertama. Kendati demikian, mereka yakin Saddam telah kehilangan tongkat besinya dan mudah untuk diserang karena staf yang ia percayai pun tengah berupaya menjegal langkah penguasa Irak ini. (AFP/Sri Wahyuni)