Astaga, Ibu Ini Tega Meracuni Anaknya Biar....

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 8 November 2015 19:11 WIB

Ilustrasi. sprudge.com

TEMPO.CO, Missouri - Seorang wanita Missouri dijatuhi hukuman penjara setelah dituduh berulang kali meracuni anaknya 9 tahun selama sekitar satu tahun. Jumat, 6 November 2015, hakim memerintahkan wanita untuk tidak melakukan kontak dengan anaknya sampai pemberitahuan lebih lanjut oleh pengadilan. Anak ini telah ditempatkan bersama kakek-neneknya.

Sebelumnya, jaksa wilayah St Louis mengajukan gugatan atas Rachel Kinsella, 35, dari Meadville pada Selasa, 3 November 2015 dengan tuduhan dia telah membahayakan kesejahteraan anaknya.

Gregory Smith, pengacara yang mewakili Kinsella, mengatakan kliennya tetap mengaku tidak bersalah dan menuduh kasus ini telah menghambat perjuangannya untuk mendapatkan kembali hak asuh anak.

"Dia sangat tertekan karena dia telah dituduh sengaja meracuni anaknya," kata Smith dalam sebuah wawancara telepon pada Jumat, 7 November 2015, seperti dikutip dari laman Daily Mail.

"Dia tegas membantah segala sesuatu. Dia mencintai Patrick dan ingin mendapatkan dia kembali. "

Penyidik polisi wilayah St Louis, Kenneth Skala, menulis dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan meracuni anak diduga terjadi antara Maret tahun lalu hingga Februari tahun ini. (Lihat video Wanita Ini Sediakan Jasa Sewa Pengganti Ibu, Mau Coba?)

Spekulasi yang berkembang menyebutkan peristiwa itu sebagai kasus sindrom Munchausen, kondisi psikologis di mana seorang ibu sengaja membuat anaknya sakit agar anak mendapat perawatan dan perhatian ibu.

Penyelidikan pertama kali dilakukan setelah dokter di Rumah Sakit Anak St. Louis menemukan bahwa anak Kinsella sering mengonsumsi obat yang tidak seharusnya dia terima.

Kinsella sendiri mengatakan kepada polisi dia secara tidak sengaja memberi anaknya obat yang salah, meskipun para ahli medis mengatakan jenis dan jumlah obat yang ditemukan dalam sistem di tubuh anak itu menunjukkan kemungkinan akibat keracunan yang disengaja.

"Kami menolak semua tuduhan yang telah ditujukan terhadap Rachel Kinsella. Rachel ingin anaknya kembali. Sekarang karena kami menghadapi kasus pidana, kami siap berjuang demi kebaikan," kata pengacara Kinsella, Gregory Smith.

DAILY MAIL | MECHOS DE LAROCHA

Baca juga:

Bung Tomo: Pekik Allahu Akbar hingga Kritik Sukarno & Mahasiswi Nakal
Kisah Hidup Ely Sugigi: Bermula dari Mengurus Penonton Acara TV





Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya