Warga melakukan pengecekan di lokasi terjadinya pemboman di pasar di Maiduguri, Nigeria, 22 Juni 2015. Dua gadis meledakkan dirinya didekat masjid yang ramai dan menewaskan sekitar 30 orang yang merupakan kota kelahiran Boko Haram. AP/Jossy Ola
TEMPO.CO, Washington - Selain menerbangkan pesawat tanpa awak alias drone, Amerika Serikat juga mengirimkan 300 pasukan ke Kamerun untuk memperkuat upaya bangsa Afrika Barat itu menghadapi kelompok bersenjata Boko Haram Nigeria.
Dalam sebuah surat yang dilayangkan ke Kongres pada Rabu, 14 Oktober 2015, Presiden Barack Obama mengatakan, AS mulai mengerahkan 90 personil militer ke Kamerun pada Senin, 12 Oktober 2015, menyusul pesawat mata-mata dan operasi pengintaian di kawasan itu.
"Jumlah total personil militer AS yang dikerahkan ke Kamerun sekitar 300 orang," kata Obama. "Mereka dilengkapi senjata untuk tujuan perlindungan, keamanan, dan berada di Kamerun hingga dukungan militer sudah tidak diperlukan lagi."
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan AS mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah pernyataan bahwa pengerahan personil militer itu akan mendapatkan dukungan intelijen, pengawasan, dan pengintaian udara yang beroperasi di kawasan tersebut. Menurutnya, kehadiran pasukan AS tersebut berdasarkan permintaan pemerintah Kamerun.