Perangi Boko Haram, Amerika Serikat Kirim Pasukan ke Kamerun

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 23:00 WIB

Warga melakukan pengecekan di lokasi terjadinya pemboman di pasar di Maiduguri, Nigeria, 22 Juni 2015. Dua gadis meledakkan dirinya didekat masjid yang ramai dan menewaskan sekitar 30 orang yang merupakan kota kelahiran Boko Haram. AP/Jossy Ola

TEMPO.CO, Washington - Selain menerbangkan pesawat tanpa awak alias drone, Amerika Serikat juga mengirimkan 300 pasukan ke Kamerun untuk memperkuat upaya bangsa Afrika Barat itu menghadapi kelompok bersenjata Boko Haram Nigeria.

Dalam sebuah surat yang dilayangkan ke Kongres pada Rabu, 14 Oktober 2015, Presiden Barack Obama mengatakan, AS mulai mengerahkan 90 personil militer ke Kamerun pada Senin, 12 Oktober 2015, menyusul pesawat mata-mata dan operasi pengintaian di kawasan itu.

"Jumlah total personil militer AS yang dikerahkan ke Kamerun sekitar 300 orang," kata Obama. "Mereka dilengkapi senjata untuk tujuan perlindungan, keamanan, dan berada di Kamerun hingga dukungan militer sudah tidak diperlukan lagi."

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan AS mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah pernyataan bahwa pengerahan personil militer itu akan mendapatkan dukungan intelijen, pengawasan, dan pengintaian udara yang beroperasi di kawasan tersebut. Menurutnya, kehadiran pasukan AS tersebut berdasarkan permintaan pemerintah Kamerun.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya