Pemerintah: Program Bela Negara Bagian dari Revolusi Mental

Selasa, 13 Oktober 2015 21:56 WIB

Mahasiswi baru menunjukan kebolehanya menari balet di sela-sela pelatihan militer di Shandong Normal University, Jinan, Tiongkok, 16 September 2015. Setiap tahun generasi muda Tiongkok yang mencapai usia wajib militer sebesar 19 juta orang. ChinaFotoPress via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama M. Faisal menegaskan bahwa program bela negara yang diluncurkan pemerintah adalah program terpadu dari sepuluh kementerian, bukan hanya Kementerian Pertahanan. Semua kementerian sudah menandatangani nota kesepahaman untuk memastikan berjalannya program ini.

"Inisiatif Kementerian Pertahanan ini adalah bagian dari revolusi mental," kata Faisal, ketika dihubungi, Selasa, 13 Oktober 2015. "Kami sudah punya MOU dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama," kata Faisal lagi.

Petinggi kementerian ini menegaskan bahwa program bela negara ini bukanlah program baru. "Pada 2014, kami telah menyusun pedoman pembentukan kurikulum yang mendukung program bela negara," kata Faisal. Pedoman tersebut, katanya, telah diserahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Faisal mengakui Kementerian Pertahanan memegang peran kunci dalam mengorganisasikan program ini. "Kami menyiapkan pembina dan menyiapkan standar pelatih," kata Faisal.

Dia membantah kalau program ini akan menjadi alat menyuburkan kembali militerisme. "Semua kami ajak ramai-ramai, kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah. Kerja sama bukan tanggung jawab Kemenhan saja," kata Faisal.

Ia mengatakan bela negara harus dipahami sebagai sikap dan perilaku warga negara yang didasari kecintaan terhadap negara. Kewajiban bela negara, kata dia, diatur dalam konstitusi Undang-Undang Dasar Negara 1945.

"Tujuan ini untuk keselamatan bangsa dan negara, konteksnya luas, seperti membebaskan negara dari narkoba," kata Faisal.

Selain konstitusi, Undang-Undang Pertahanan Nomor 3 Tahun 2002 juga menjelaskan bahwa setiap orang punya hak dan kewajiban bela negara. Ini diwujudkan dalam empat poin, yakni: "Ada pendidikan kewarganegaraan, ada pelatihan dasar militer wajib, menjadi TNI, dan pelatihan sesuai profesi masing-masing," kata Faisal.

ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

Pesawat Super Hercules Unit Terakhir Pesanan Prabowo Bakal Tiba Bulan Ini

5 hari lalu

Pesawat Super Hercules Unit Terakhir Pesanan Prabowo Bakal Tiba Bulan Ini

Pesawat Super Hercules pesanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan segera tiba di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

7 hari lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

14 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

19 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

20 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

26 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

27 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

37 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

42 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

43 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya