Rusia dan Estonia Lakukan Pertukaran Mata-mata

Reporter

Editor

Abdul Manan

Selasa, 29 September 2015 15:15 WIB

Tank T-14 Armata merupakan alat perang terbaru Rusia yang dipamerkan pada parade Victory Day di Lapangan Merah, Moskow, Mei 2015. Armata akan menggantikan tank-tank Rusia yang sudah tua, seperti T-72 dan T-80, mungkin juga tank T-90 yang akan ketinggalan zaman. REUTERS/Grigory Dukor

TEMPO.CO, Jakarta - Intelijen Rusia dan Estonia menukar dua orang yang dituduh oleh masing-masing negara menjadi mata-mata bagi yang lain. Ini adalah praktek jarang tapi umum di era Perang Dingin, yang disebut sebagai spy-swap (pertukaran mata-mata). Menurut Joseph Fitsanakis dalam Intelnews.org edisi 28 September 2015, pertukaran berlangsung Sabtu, 26 September 2015, di sebuah jembatan di atas Sungai Piusa, yang merupakan perbatasan Rusia-Estonia, yang memisahkan County Polva Estonia dengan Pskov Oblast Rusia.

Badan Intelijen Federal Rusia (FSB) mengatakan bahwa mereka telah menyerahkan kepada pemerintah Estonia seorang pria bernama Eston Kohver. Tahun lalu para pejabat Estonia menuduh Moskow menculik Kohver, perwira badan Intelijen Estonia, yang dikenal sebagai Kapo, di sekitar Luhamaa, fasilitas lintas batas di tenggara Estonia. Namun pemerintah Rusia mengatakan bahwa Kohver ditangkap oleh FSB di wilayah Rusia dan ditemukan membawa senjata api, uang tunai, dan peralatan mata-mata "yang berkaitan dengan pengumpulan intelijen".

Kohver ditukar dengan Aleksei Dressen, mantan perwira Kapo Estonia yang ditangkap pada Februari 2012 bersama dengan istrinya, Viktoria Dressen, karena diduga melakukan aksi mata-mata untuk Rusia. Dressens tertangkap membawa dokumen rahasia pemerintah Estonia saat Viktoria berusaha untuk naik pesawat ke Moskow. Aleksei Dressen dijatuhi hukuman 16 tahun penjara, sementara Viktoria Dressen divonis enam tahun penjara karena membocorkan rahasia negara. Media Rusia melaporkan bahwa Dressen diam-diam bekerja untuk kontra intelijen Rusia sejak awal 1990-an.

Segera setelah spy-swap itu, Direktur Kapo Arnold Sinisalu mengatakan dalam konferensi pers bahwa pertukaran itu telah disepakati dengan FSB setelah melalui "negosiasi dalam waktu lama" setelah cukup jelas bahwa kedua belah pihak bersedia untuk menemukan solusi yang cocok atas masalah itu. Kohver, yang dalam konferensi pers itu duduk bersama Sinisalu, mengatakan kepada wartawan bahwa ia merasa "senang kembali ke tanah air".

INTELNEWS.ORG | ABDUL MANAN

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya