Petugas membawa jemaah haji yang tewas akibat terinjak-injak saat menuju tempat pelemparan jumrah di Mina, 24 September 2015. Total korban yang tewas akibat tragedi ini mencapat 719 orang dan ratusan lainnya luka-luka. REUTERS/Stringer
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah jemaah haji asal Mesir mengaku takut untuk kembali melanjutkan ritual lempar jumrah setelah tragedi di Mina yang menewaskan 717 orang, Kamis, 24 September 2015.
Sebagaimana dikutip dari laman The Guardian, Jumat, 25 September 2015, sesuai jadwal yang telah ditetapkan, ritual lempar jumrah seharusnya akan dilanjutkan pada Jumat dan Sabtu.
Namun perasaan trauma telah memenuhi pikiran para jemaah. Mereka takut tragedi kematian pada Kamis kemarin terulang kembali. Terkait persoalan ini, beberapa di antara jemaah telah berkonsultasi dengan imam mereka dan ulama.
"Tentu saja kami takut besok," kata Hasan, jemaah asal Mesir. "Saya ingin pergi melakukan lempar jumrah di malam hari. Saya telah bertanya kepada ulama, dia mengatakan oke. "
Tragedi Kamis adalah tragedi terburuk dalam 25 tahun pelaksanaan ibadah lempar jumrah di Mina, di luar kota suci Mekah. Setidaknya 717 orang tewas dan 863 orang terluka.