Tragedi Mina, Fahri: Penumpukan Jamaah Seperti Tidak Diatur  

Reporter

Jumat, 25 September 2015 09:07 WIB

Para jamaah calon haji yang menjadi korban terinjak-injak saat berdesakan di jalan menuju tempat pelemparan jumroh tergeletak di tengah jalan di Mina, Arab Saudi, 24 September 2015. Peristiwa tersebut bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya beberapa insiden serupa juga pernah terjadi pada tahun 2006, 1997, 1994, 1990. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Tim Pengawas Haji Fahri Hamzah meminta pemerintah Arab Saudi untuk membenahi pengaturan pergerakan jemaah haji yang ingin melakukan lempar jumrah di Mina.

Saat dihubungi oleh Tempo pada Kamis malam, 24 September 2015, Fahri berujar, “Pemerintah Saudi harus concern bahwa mengelola jemaah sebanyak ini harus betul-betul diatur. Kapan pergerakan ke sini, kapan pergerakan ke situ, itu harus jelas.”

Fahri menduga tragedi Mina mungkin terjadi akibat adanya penumpukan yang seolah tidak diatur oleh pemerintah Arab Saudi. “Dulu kejadiannya di terowongan, sekarang di jalan umum. Seolah kejadian ini tidak bisa dihindari dalam setiap prosesi ibadah haji,” kata Fahri.

Menurut Fahri, pemerintah Arab Saudi hanya mengatur regulasi mengenai prosesi wukuf yang dilaksanakan di Arafah, yakni pada 9 Dzulhijjah atau 23 September 2015. Ia berujar prosesi lempar jumrah yang dilaksanakan setelah prosesi wukuf tidak diatur regulasinya dan tidak dikomunikasikan kepada masing-masing negara dan bahkan masing-masing jemaah. (Baca: TRAGEDI MINA: Peristiwa 1990 Masih Dianggap yang Terparah)

Karena itu, para jemaah yang ingin segera menuntaskan ibadah haji mereka pun berbondong-bondong ke Mina untuk melakukan lempar jumrah. “Mereka melontarkan jumrah pada saat yang sama, sehingga peluang terjadinya saling injak sangat tinggi,” ujar Fahri.

Fahri menyayangkan pergerakan jemaah yang ada di sana sangat tidak terkendali dan tidak terfasilitasi dengan cukup baik. “Mobilitas ini harus dikendalikan, tidak ada cara lain selain itu,” kata Fahri.

Fahri berujar, sebagai negara dengan jumlah jamaah terbesar, pemerintah Indonesia seharusnya mengambil inisiatif untuk mendesak pemerintah Arab Saudi agar membicarakan penyelenggaraan haji secara bersama-sama.

“Saya mengapresiasi bahwa Menteri Agama kita berani menyentil pemerintah Arab Saudi untuk membangun fasilitas yang lebih baik bagi jemaah karena mereka punya segala kemampuan untuk itu,” ujarnya.

Baca:
TRAGEDI MINA: Saksi Mata Itu Berkisah, Terhimpit, Kepanasan
Cerita Aher Soal Detik-Detik Tragedi Mina

Saat ini Tim Pengawas Haji dan pihak Amirul Haj terus berkoordinasi dengan rumah sakit setempat untuk mengidentifikasi korban dari Indonesia. Fahri berujar, lokasi kejadian tragedi pada siang hari tadi telah ditutup, sehingga dirinya dan anggota tim lainnya tidak memiliki kesempatan untuk melihat secara langsung. “Ini kami dalam perjalanan ke Mina. Kami berharap masyarakat Indonesia tetap tenang, sebab tragedi ini tidak terjadi di jalur Indonesia,” ujar Fahri.

Hingga semalam jumlah korban tragedi Mina masih terus bertambah. Informasi terakhir menyebutkan terdapat 453 orang tewas dan 700 orang luka-luka. Dua orang jemaah haji asal Indonesia turut teridentifikasi sebagai korban yang meninggal akibat insiden tersebut, yakni Hamid Atwitarji dan Syaisuyah Syahri Abdul Gafar.

ANGELINA ANJAR SAWITRI



Berita terkait

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

3 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

11 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

12 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

23 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

24 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

25 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

25 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

26 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya