Anggota Kongres AS Dilarang Salaman dengan Paus, karena....

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 19 September 2015 18:05 WIB

Paus Fransiskus melambaikan tangan kepada warga yang menghadiri misa berjamaan di stadion Kosevo, Sarajevo, Bosnia-Herzegovina, 6 Juni 2015. AP/Amel Emric

TEMPO.CO, Washington DC - Pimpinan Kongres Amerika Serikat pada Kamis, 17 September 2015, memberikan arahan mengenai tata tertib anggotanya dalam menyambut Paus Fransiskus.

Dalam aturan itu, Pimpinan Kongres yang terdiri dari empat orang tersebut, meminta agar anggota Kongres untuk tidak berjabat tangan dan melakukan percakapan dengan Sri Paus.

Paus akan melakukan kunjungan ke AS pada 24 September dan rencananya dia akan menjadi Paus pertama yang mengikuti rapat gabungan Senat dan House of Representatives. Karena itulah para anggota parlemen telah diberi panduan tentang bagaimana berperilaku selama kunjungan.

Dalam surat mereka, Ketua House of Representatives John Boehner, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, Pemimpin Senat Demokrat Harry Reid, dan Pemimpin House of Representatives Demokrat Nancy Pelosi meminta anggota untuk menahan diri dari jabat tangan dan percakapan di sepanjang lorong gedung ruang setelah paus, anggota kabinet, dan pejabat lainnya tiba.

"Untuk menghormati jadwal Paus dan agar tepat waktu, kami dengan hormat meminta Anda membantu kami dengan menahan diri dari jabat tangan dan percakapan di lorong tengah," tulis keempat pimpinan itu, seperti yang dilansir Reuters, Jumat, 18 September 2015.

Berjabat tangan, berpelukan serta melakukan percakapan adalah ritual yang sering dilakukan anggota parlemen AS saat ada kunjungan tamu penting, tak terkecuali Presiden AS sendiri ketika hendak memasuki ruangan.

Namun untuk kali ini, hal tersebut akan ditiadakan mengingat jadwal padat dari Paus saat mengunjungi Amerika pada pekan depan.

Kementerian Luar Negeri juga mengeluarkan pedoman yang sama, tapi diizinkan berjabat tangan jika Paus yang memulainya. Selain itu, bagi yang beragama Katolik diizinkan untuk mencium cincin yang dikenakan di tangan kanan Paus.

REUTERS | YON DEMA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya