TEMPO Interaktif, Bagdad: Para pengacara Saddam Hussein meninggalkan ruang sidang di Bagdad, Senin (5/12). Mereka memprotes pengadilan yang menolak pengacara asing untuk bicara guna membela mantan presiden Irak itu. Dua pengacara asing yang diajukan para pembela Saddam adalah mantan Jaksa Agung Amerika Serikat, Ramsey Clark, dan mantan Menteri Kehakiman Qatar Naji Nuaimi. Namun, permintaan itu langsung ditolak ketua majelis hakim Rizkar Mohammed Amin."Kami ingin mengajukan dua intervensi, pertama Ramsey Clark sebagai legitimasi pengadilan dan Nuaimi untuk melindungi para pengacara," kata Khalil al-Dulaimi, pemimpin pengacara Saddam."Buat permintaan secara tertulis," kata Amin menanggapi permintaan itu, sembari menyatakan bahwa pengadilan sangat memiliki legitimasi.Dari kursi terdakwa, Saddam menyela: "Bagaimana bisa dikatakan memiliki legitimasi jika pengadilan dibuat di bawah penjajahan?""Saya hanya minta dua menit untuk bicara," kata Clark dalam bahasa Inggris. Amin menolak. Para pengacara langsung menyatakan bahwa mereka akan meninggalkan sidang. Amin menjawab: "Terserah Anda. Kami akan menunjuk pengacara lain."Saddam lalu menyatakan menolak pengacara yang ditunjuk oleh pengadilan. Ia pun berteriak: "Hidup Irak. Hidup bangsa Arab. Hidup Irak." Nuaimi menyatakan, penolakan pengadilan pada permintaan pengacara "melanggar hak pembelaan" terdakwa. Sidang ketiga Saddam yang dilakukan dalam penjagaan ketat ini pun ditunda. Saddam bersama tujuh mantan pejabatnya dituduh terlibat pembunuhan massal dan penyiksaan kaum Siah di Jubail pada 1982. AFP