Marzuki Darusman Dorong RI Dukung Resolusi Korea Utara  

Reporter

Rabu, 16 September 2015 19:52 WIB

Direktur HRRCA, Marzuki Darusman. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Marzuki Darusman, Pelapor Khusus PBB untuk HAM di Korea Utara, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia harus mengubah sikap dan mengikuti arus utama internasional yang mendukung resolusi Korea Utara.

Ini diungkapkannya saat menjadi pembicara dalam seminar "Pendekatan ASEAN terhadap HAM di Korea Utara", di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu, 16 September 2015. "Sekarang saatnya meyakinkan pemerintah Indonesia untuk tidak bersikap netral terhadap masalah Korea Utara,” katanya.

Menurut Marzuki, pemerintah saat ini sudah mengalami kemajuan. “Kalau dulu pemerintah menolak resolusi, sekarang sudah maju menjadi abstain,” katanya. Resolusi Korea Utara oleh PBB telah ditandatangani 160 negara. Menurutnya, persoalan Korea Utara menjadi penting setelah munculnya perhatian dunia internasional, melalui PBB, terhadap masalah HAM di Korea Utara.

Marzuki juga mengatakan bahwa Korea Utara satu tahun terakhir berada dalam kondisi yang krusial dan kritis. Menurutnya, persoalan yang muncul tidak hanya menjadi persoalan politik, tetapi juga hukum internasional. “Pengingkaran HAM terjadi di Korut secara total. Ini bentuk keberhasilan negara menindas rakyatnya dan tubuh warganya dimiliki sepenuhnya oleh negara,” katanya.

Ia menceritakan bahwa setelah PBB tidak menoleransi indikasi pelanggaran HAM di Korea Utara, banyak organisasi yang masuk ke Korea Utara. Dari sana tergambar kekejian pemerintah terhadap warganya. “Ditemukan 4—5 kamp tahanan politik, tetapi setiap kali menjadi sorotan, kamp tersebut dipindahkan ke tempat lain,” katanya. Ia menambahkan bahwa saat ini penduduk Korea Utara dalam keadaan yang tidak berdaya dalam menghadapi tekanan pemerintahnya.

Ia berharap dengan ada pendekatan ASEAN terhadap permasalahan Korea Utara mengindikasikan adanya pendekatan regional dalam menangani HAM. Ia mengingatkan bahwa sejarah Asia Tenggara adalah sejarah yang berangkat dari imperialisme yang sama keadaanya dengan Korea Utara. Selain itu, ia juga berharap bahwa pemahaman terhadap masalah HAM Korea Utara dapat mendorong untuk memikirkan penyelesaiannya.

Namun Duta Besar Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) untuk Indonesia, Ri Jong-ryul, 59 tahun, sebelumnya, mengatakan terjadi salah paham yang serius dalam memahami situasi hak asasi manusia di Korea Utara. Untuk membantu masyarakat internasional, Asosiasi Korea Utara untuk Studi HAM telah mempublikasikan laporan lengkapnya pada akhir September 2014.

“Laporan itu komprehensif dan detail, termasuk sejarah upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Korea untuk melindungi dan mempromosikan HAM, kenyataan, serta banyak kendala untuk memastikan pelaksanaan HAM dan kewajiban internasional. Laporan ini untuk mengkonter laporan AS dan yang lainnya,” ujar Jong-ryul kepada pers 16 Oktober 2014. Ia malah menuding Komisi Penyelidikan Situasi HAM PBB merupakan boneka Amerika Serikat.

ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

34 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

50 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

BUMN RI Bantah Tudingan Jual Senjata ke Junta Myanmar

4 Oktober 2023

BUMN RI Bantah Tudingan Jual Senjata ke Junta Myanmar

Holding BUMN Industri Pertahanan (DEFEND ID) membantah dugaan 3 BUMN menjual senjata ke junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Marzuki Darusman Laporkan 3 BUMN karena Jual Senjata Ilegal ke Myanmar

3 Oktober 2023

Marzuki Darusman Laporkan 3 BUMN karena Jual Senjata Ilegal ke Myanmar

Marzuki Darusman bersama dengan kelompok masyarakat sipil melaporkan dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Debat Yudisial dan Nonyudisial Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Marzuki Darusman: Jangan Dipertentangkan

9 Juni 2023

Debat Yudisial dan Nonyudisial Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Marzuki Darusman: Jangan Dipertentangkan

Marzuki Darusman menganjurkan agar pendekatan yudisial dan nonyudisial untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat tak dipertentangkan.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya