TERUNGKAP: Skenario Serangan Terhadap Paus Saat di Amerika  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 14 September 2015 20:02 WIB

Paus Francis saat mengangkat Kitab Suci, dalam misa kali ini Paus mengajak umat Katolik. Untuk mendoakan korban penembakan ratusan mahasiswa di Universitas Kenya, oleh para militan ekstrimis. Vatikan, Itali, 4 April 2015. Franco Origlia / Getty Images

TEMPO.CO, Washington DC - Dinas Keamanan Amerika Serikat mengaku berhasil menggagalkan rencana penyerangan terhadap Paus Fransiskus saat ia hendak mengunjungi negara itu beberapa waktu mendatang. Paus Fransiskus direncanakan mengunjungi Washington, New York, dan Philadelphia akhir September 2015.

Rencana serangan tersebut diungkapkan anggota Kongres Michael McCaul di ABC chatshow Minggu ini. McCaul, Ketua Komite House Homeland Security, mengatakan: "Paus orang yang sangat bersemangat, Dia suka untuk keluar bertemu dengan orang-orang. Dengan itu dapat menempatkan resiko keamanan yang besar.


Baca juga:
Jutaan Rayap Mulai Serbu Ibu Kota, Ada Apa Gerangan?
Wah, Ada Kalajengking Merah Raksasa di Planet Mars?


"Kami memantau sangat erat ancaman terhadap Paus saat ia datang ke Amerika Serikat. Kami telah menggagalkan satu kasus tertentu," ujarnya. Namun, tak ada rincian lebih lanjut dari rencana serangan yang ditargetkan kepada penguasa tahta suci Vatikan tersebut yang disampaikan oleh Dinas Keamanan AS itu.

Paus Fransiskus menggunakan sebagian atau sepenuhnya Popemobiles, mobil dengan kaca transparan anti peluru untuk berjalan melalui kerumunan orang. Mobil ini digunakan sejak 1981 setelah terjadi usaha pembunuhan pada Yohanes Paulus II.

Januari lalu diduga ada rencana serangan bom untuk membunuh Paus dari salah satu teroris paling dicari oleh FBI. Serangan ini berhasil digagalkan. Zulkifli bin Hir, teroris yang ingin membnunuh anggota Kristen dari parlemen Malaysia pada 2000, diduga berencana mengebom Paus selama perjalanan ke Filipina awal tahun ini.

Sehari kemudian pria berusia 49 tahun tersebut dibunuh oleh pasukan khusus Filipina setelah melakukan razia.

THE SUN | YON DEMA


Baca juga:
Ini Topi Setya Novanto dari Donald Trump yang Diungkit KPK
Wah, Bella Shofie Beraksi, Laporkan Netizen ke Polisi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

25 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

12 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

13 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

17 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

17 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya