Narapidana di Iran Dihukum Membaca Buku dan Hadis  

Reporter

Kamis, 10 September 2015 15:51 WIB

Ilustrasi buku. Sxc.hu

TEMPO.CO, Teheran - Pengadilan di Iran mulai menerapkan hukuman unik kepada para terpidana. Hakim memaksa narapidana membeli dan membaca buku ketimbang dipenjara.

Dilansir BBC, mengutip Focus-fen.net, hakim Qasem Naqizadeh, yang memimpin pengadilan di kota Gonbad-e Kavus, menjatuhkan hukuman alternatif kepada seorang terpidana. Hal ini untuk menghindari dampak fisik dan psikologis yang dirasakan narapidana dan keluarga mereka akibat apa yang dibawa oleh hukuman penjara.

Kantor berita negara IRNA melaporkan, terpidana dijatuhi hukuman untuk membeli dan membaca lima buku, kemudian menulis ringkasan dari buku-buku tersebut dan pada waktu yang telah ditentukan harus mengumpulkan hasil ringkasan tersebut kepada hakim. Buku-buku tersebut kemudian akan disumbangkan ke penjara lokal.

Hukuman itu dikatakan mengandung nilai spiritual serta pendidikan. Pelaku juga harus mengutip hadis, kumpulan ucapan yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad.

Baru-baru ini undang-undang yang telah diadopsi mengartikan bahwa hakim di Iran dapat menjatuhkan hukuman alternatif untuk beberapa kasus ketimbang hukuman penjara.

Namun hukuman sebagaimana yang telah dijatuhkan hakim Naqizadeh itu hanya akan digunakan pada orang dengan kejahatan ringan, remaja, serta orang-orang tanpa catatan kriminal sebelumnya, dan terpidana harus memilih dari pilihan sumber bacaan yang telah disiapkan.

"Buku-buku itu dipilih agar semua tahanan bisa memanfaatkannya, terlepas dari tingkat melek huruf, pengetahuan, atau usia," kata hakim Naqizadeh kepada IRNA, dikutip dari Focus-fen.net.

"Mereka termasuk buku yang ditulis dengan cara yang sangat sederhana maupun yang sangat ilmiah. Dan ada manfaat tambahan bagi mereka di dalam (penjara) yang menerima buku-buku sumbangan," katanya sambil menambahkan bahwa membaca dapat mengurangi jumlah perkelahian di antara narapidana.

FOCUS-FEN.NET | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya