ISIS 'Obral' Dua Sandera Asal Cina dan Norwegia  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 10 September 2015 12:38 WIB

Sandera ISIS dari Norwegia dan Cina. Asiaone.com

TEMPO.CO, Oslo - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memamerkan dua sandera di majalah online mereka dengan tulisan "Obral". Dua sandera--asal Cina dan Norwegia--yang ada di foto itu mengenakan baju penjara berwarna kuning.

Majalah online yang dikelola ISIS, Dabiq, mengidentifikasi si pria Norwegia sebagai Ole Johan Grimsgaard-Ofstad, 48 tahun, asal Oslo dan pria Cina sebagai Fan Jinghui, 50 tahun, konsultan lepas dari Beijing.

Disebutkan pula nomor telegram "bagi siapa saja yang ingin membayar tebusan untuk pembebasan mereka dan transfernya".

Tidak dijelaskan kapan dan bagaimana kedua sandera itu tertangkap. Kelompok ISIS mengendalikan sebagian besar wilayah Irak dan Suriah dan telah membunuh beberapa tawanan dengan sadistis, lalu mem-posting videonya di Internet.

Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg, dalam jumpa pers di Oslo, Rabu, 9 September 2015, memastikan salah satu sandera adalah warga negaranya berusia 40-an tahun. Menurut dia, pria itu ditangkap pada akhir Januari lalu.

"Para penculik telah mengajukan sejumlah tuntutan dan uang tebusan," katanya. "Kami tidak akan menyerah pada tekanan teroris dan penjahat. Norwegia tidak akan membayar uang tebusan."

Meski tidak mau membayar uang tebusan, Solberg menyatakan pemerintahnya berusaha menggunakan berbagai saluran dan bekerja sama dengan berbagai negara untuk membebaskan sandera.

Adapun Cina belum memberi pernyataan terkait dengan kabar penyanderaan tersebut.

ASSOCIATED PRESS | NATALIA SANTI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya