Novelis Frederick Forsyth Akui Pernah Bekerja untuk MI6

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 31 Agustus 2015 10:16 WIB

Markas badan intelijen Inggris MI6, di Vauxhall, London. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, London - Penulis novel terkenal, Frederick Forsyth, buka kartu bahwa ia pernah bekerja untuk badan intelijen luar negeri Inggris, The Secret Intelligence Service atau yang lebih dikenal dengan MI6, selama 20 tahun.

Pengungkapan pria yang akrab dipanggil Freddie ini terkait dengan keluarnya otobiografinya berjudul The Outsider: My Life.

Menurut BBC, pengungkapan ini mengkonfirmasi dugaan lama para penggemarnya bahwa Forsyth, 77 tahun, terlibat dengan intelijen Inggris. Setidaknya ada 20 novel yang dia tulis dan banyak yang dinilai berdasarkan kisah nyata dengan latar belakang dunia spionase.

Forsyth menuturkan hubungannya dengan intelijen Inggris dimulai ketika ia didekati perwira intelijen Inggris yang memintanya "memberi tahu apa yang terjadi" selama perang sipil Perang Biafra di Nigeria yang berlangsung 1967-1970.

"Selama tahun terakhir Perang Biafra, saya mengirimkan ... laporan jurnalistik untuk media dan laporan lain untuk teman baru saya itu," ucap Forsyth, seperti dilansir BBC edisi 30 Agustus 2015. Teman baru yang disebutnya itu adalah pria yang diidentifikasi bernama Ronnie.

Menurut Forsyth, saat itu MI6 ingin tahu apakah benar banyak anak mati sekarat di sana. Sebab, Kementerian Luar Negeri Inggris membantah soal itu dan terlihat punya semangat untuk mendukung kediktatoran di Lagos. "MI6 saat itu memiliki sudut pandang yang berbeda," ujar Forsyth.

Forsyth mengaku pernah dikirim ke Rhodesia untuk mengetahui lebih lanjut tentang pemerintah Ian Smith. Pada 1980-an, ia ke Afrika Selatan untuk misi "peningkatan pariwisata" atas permintaan MI6 guna melihat apa yang pemerintah rencanakan dengan bom atomnya ketika mereka menyerahkan kekuasaan kepada The African National Congress (ANC).

Ia menulis sejumlah novel dan yang terpopuler antara lain The Day of the Jackal, The Odessa File, dan The Dogs of War. Novel The Day of the Jackal, yang dibuat pada 1971, menuai sukses besar sehingga dijadikan film dengan judul sama.

Saat menulis novel itu, ia diminta mengirim naskahnya untuk ditinjau oleh MI5. Jika dinilai apa yang disampaikan dianggap terlalu "sensitif", ia diminta tak melanjutkan. "Tapi biasanya responsnya adalah, 'Ok, Freddie!',"

Forsyth telah menjual sekitar 70 juta buku. Banyak novel karyanya yang telah diadaptasi ke dalam film. Novel terbarunya diluncurkan pada 2013 dengan judul The Kill List.

BBC | MIRROR.CO.UK

Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya