Pemakaman Islam Ma`manillah di kota tua Yerusalem, Israel. middleeastmonitor.com
TEMPO.CO, Yerusalem - Penduduk Israel yang menguasai Kota Yerusalem telah mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan festival anggur di sebuah wilayah kuburan bersejarah, yakni kuburan muslim Ma'manillah, yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsa.
Rencana perayaan itu disampaikan seorang pejabat Fatah, Selasa, 25 Agustus 2015. Berbicara kepada Quds Press, dikutip dari laman Middle East Monitor, 25 Agustus 2015, pejabat tersebut, Ra'fat Olyan, menyebutkan festival itu sebagai "provokasi agama yang jelas".
Olyan menuduh pemerintah pendudukan Israel menggunakan cara-cara ilegal untuk menyeret wilayah tersebut ke dalam kekerasan terbuka. "Pelanggaran Israel tersebut melintasi garis merah," ucapnya.
Menurut penduduk Yerusalem, festival akan diselenggarakan pada 26-27 Agustus bekerja sama dengan perusahaan anggur besar. Festival itu disertai dengan acara menari di tanah tempat beberapa sahabat Nabi Muhammad dan muslim lain dimakamkan.
Dengan menyelenggarakan acara tersebut, tutur Olyan, otoritas pendudukan Israel mengabaikan semua aturan hukum dan konvensi internasional yang berkaitan dengan warisan serta tempat keagamaan dan sejarah.
Tindakan tersebut, tutur Olyan, semakin mengkonfirmasi keyakinan mereka bahwa perang yang dilakukan oleh golongan ekstremis sayap kanan pemerintah pendudukan adalah atas dasar agama, bukan politik.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.