Pertama Kali, Emirat Arab Siapkan Lahan untuk Kuil Hindu

Reporter

Selasa, 18 Agustus 2015 22:01 WIB

Narendra Modi. REUTERS/Yuya Shino

TEMPO.CO, Abu Dhabi - Untuk pertama kalinya Uni Emirat Arab mengalokasikan lahan untuk pembangunan kuil Hindu di Abu Dhabi. Kebijakan Emirat Arab ini mendapatkan pujian dari pemerintah India.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, yang baru-baru ini melakukan kunjungan kenegaraan ke UEA selama dua hari, menulis status di akun Twitter, Ahad, 16 Agustus 2015, "Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah UEA. Ini sebuah langkah raksasa."

Pada Ahad, 16 Agustus 2015, Modi menjadi Perdana Menteri India pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan dalam 34 tahun ini. Dalam lawatan terebut, Modi bertemu dengan Putra mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

Perjalanan Modi ini tampaknya menjadi sebuah peristiwa penting untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara antara India dan UEA. Adapun keputusan UEA menyiapkan tanah untuk pembangunan kuil di Abu Dhabi bagian dari strategi mempererat hubungan tersebut.

UEA, sebuah federasi tujuh emirat (pemerintahan), adalah rumah bagi sekitar 2,6 juta warga asing asal India. Jumlah mereka menempati urutan ketiga dari total penduduk di luar warga Emirat. Pendapatan India dari Emirat diperkirakan mencapai US$ 14 miliar atau sekitar Rp 193 triliun.

India adalah mitra perdagangan terbesar kedua bagi UEA. Sebaliknya, UEA bagi India merupakan partner perdagangan ketiga di belakang Amerika Serikat dan Cina. Perdagangan kedua negara mencapai US$ 60 miliar atau setara dengan Rp 827 triliun pada tahun lalu.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

2 Juni 2017

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

Aktris asal Kuwait, Mona Shaddad, mengaku menerima ancaman pembunuhan dari ISIS setelah berperan dalam Black Crows, sinteron anti-ISIS

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

12 Mei 2017

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui penjualan 160 rudal kepada Uni Emirat Arab dengan nilai sekitar Rp 26,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

12 Mei 2017

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

Pelayan melaporkan delapan putri kerajaan Uni Emirat Arab ke polisi Belgia atas perlakuan tidak manusiawi dan terlibat perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

11 Mei 2017

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

Burung dianggap memainkan peran penting untuk kesinambungan pembangunan di Dubai.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

17 April 2017

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

Pilot Etihad Airways bersedia memutar balik pesawatnya demi menurunkan pasangan lanjut usia agar dapar bertemu cucunya yang tengah sekarat.

Baca Selengkapnya

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

25 Maret 2017

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

Dia memiliki bayi menyusul hubungan gelapnya dengan pria Pakistan di Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

25 Maret 2017

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

Menurutnya, novel itu untuk mengubah persepsi dunia tentang
perempuan Arab.

Baca Selengkapnya

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

5 Maret 2017

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

Di depan hakim, kedua pramugari itu menolak segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Baca Selengkapnya

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

1 Februari 2017

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

Keputusan tersebut adalah masalah internal dan hak kedaulatan AS.

Baca Selengkapnya

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

4 Januari 2017

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Selengkapnya