Arab Saudi Uji Coba Kereta Cepat Pertama  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 13 Agustus 2015 15:43 WIB

Menteri Perhubungan Prancis Frederic Couvillier (kiri) dan Menteri Prrhubungan Spanyol Ana Pastor berpose di depan kereta super cepat AVE yang menghubungkan Paris dan Barcelona, di stasiun Barcelona-Sants, Barcelona, Spanyol, Minggu (15/12). REUTERS/Gustau Nacarino

TEMPO.CO, Riyadh - Jawatan kereta api Arab Saudi berhasil melakukan uji coba kereta api supercepat yang menghubungkan King Abdullah Economic City di Rabigh dengan Madinah yang berjarak 100 kilometer. Proyek kereta Api cepat Al-Haramain tersebut merupakan yang pertama di Timur Tengah.

"Kereta api tersebut telah diuji dengan jalur berkecepatan 300 kilometer per jam," kata Menteri Transportasi Arab Saudi Abdullah Al-Muqbil, seperti dilansir Rail News, awal Agustus lalu. Dia menjelaskan, uji coba itu akan dilanjutkan hingga efisiensi kereta api cepat tersebut berhasil diverifikasi.

Proyek yang dikerjakan dengan menggandeng Spanyol tersebut menghabiskan dana US$ 8 miliar atau sekitar Rp 110 triliun. Kereta api yang memiliki kecepatan maksimal 50 kilometer per jam tersebut akan menghubungkan antara Mekah, Madinah, dan Jeddah, termasuk Rabigh.

Al-Muqbil, yang juga Ketua Dewan Saudi Railways Organization (SRO), menuturkan kereta tersebut dapat dioperasikan mulai tahun depan. Dengan kereta itu, dari Mekah ke Madinah dapat ditempuh kurang dari dua jam. Sedangkan dari Jeddah ke Mekah diharapkan dapat ditempuh hanya dalam 30 menit.

Kereta Al-Haramain dilengkapi dengan sinyal dan sistem komunikasi terbaru serta diklaim sebagai kereta supercepat paling aman dengan teknik terbaru.

Pentingnya proyek tersebut berasal dari berbagai pertimbangan, terutama meningkatnya jumlah peziarah, pengunjung, penduduk, dan jemaah yang datang ke Madinah dan Mekah dari tahun ke tahun.

Kereta tersebut dapat mengurangi kemacetan di jalan antara Mekah dan Madinah. Ini juga akan mengurangi kecelakaan lalu lintas jalan dan tingkat polusi yang dihasilkan dari emisi bahan bakar kendaraan.

Proyek raksasa tersebut melibatkan pembangunan jaringan listrik antara Mekah, Jeddah, dan Madinah dengan total jarak 450 kilometer. Jalur tersebut dilengkapi dengan sinyal dan alat komunikasi.

Proyek akan melewati dua fase penting. Yang pertama melibatkan pembangunan jalan layang, jembatan, underpass, terowongan air, serta infrastruktur lain, termasuk stasiun kereta api. Fase kedua mencakup pembangunan rel kereta api dan kereta api.

Selain itu, akan ada empat stasiun utama yang dibangun, yakni Mekah, Jeddah, King Abdullah Economic City di Dabiagh, dan Madinah. Sebuah stasiun tambahan akan dibangun di Bandara Internasional King AbdulAziz. Total jumlah proyek yang dikerjakan adalah 140 jalan layang dan 860 terowongan air untuk membuang air hujan.

Adapun keretanya sendiri terdiri atas 35 kereta listrik dengan kecepatan 300 km per jam yang dibuat Talgo, perusahaan Spanyol. Sebanyak 7 kereta akan melayani jalur dari dan ke Jeddah, 2 kereta untuk Mekah-Madinah, serta 4 kereta untuk Mekah-Rabigh. Satu kereta diketahui dapat mengangkut 19.600 penumpang.

RAIL NEWS | YON DEMA


Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya