Pria Ini Cegah Putrinya Diselamatkan karena Takut Ternoda

Reporter

Selasa, 11 Agustus 2015 01:01 WIB

Ilustrasi. gcaptain.com

TEMPO.CO, Dubai – Ayah dari seorang gadis berusia 20 tahun yang tewas tenggelam di Dubai dikabarkan menghalang-halangi petugas penyelamat pantai untuk melakukan penyelamatan karena ia tak ingin putrinya disentuh oleh pria tak dikenal.

Pria Asia yang tak disebutkan namanya tersebut diduga membiarkan anak gadisnya mati tenggelam daripada sang putri ternoda lantaran disentuh petugas penyelamat.

Letkol Ahmed Burqibah, Wakil Kepala Kesatuan Pencarian dan Penyelamatan Kepolisian Dubai, mengungkapkan bahwa sang gadis mengalami kesulitan saat berenang di sebuah pantai di kota itu.

“Ini salah satu insiden yang tak bisa saya lupakan,” katanya. “Ini mengejutkan saya dan banyak orang lainnya yang terlibat dalam kejadian ini."

Sang ayah membawa istri dan anak-anaknya ke pantai untuk bertamasya dan bersenang-senang.

“Anak-anak mereka berenang di pantai ketika tiba-tiba gadis berusia 20 tahun itu mulai tenggelam dan berteriak-teriak minta tolong.”

Para petugas penyelamat pantai bergegas masuk ke laut untuk menyelamatkan gadis itu. Tapi sang ayah bertindak agresif dan menarik mereka satu per satu. Demikian penuturan Letkol Burqibah kepada Emirates24/7.

Ia menambahkan, “Ada satu rintangan yang mencegah para petugas mencapai gadis tersebut, yaitu keyakinan yang dianut sang ayah yang menganggap, jika para penyelamat tersebut menyentuh putrinya, berarti ia akan ternoda.

“Ia mengatakan kepada mereka bahwa dirinya lebih memilih putrinya tewas daripada disentuh oleh pria asing.”

Sang ayah kemudian ditahan dan didakwa telah mencegah tim penyelamat untuk menyelamatkan nyawa putrinya.

DAILYMAIL | A. RIJAL

Berita terkait

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

2 Juni 2017

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

Aktris asal Kuwait, Mona Shaddad, mengaku menerima ancaman pembunuhan dari ISIS setelah berperan dalam Black Crows, sinteron anti-ISIS

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

12 Mei 2017

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui penjualan 160 rudal kepada Uni Emirat Arab dengan nilai sekitar Rp 26,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

12 Mei 2017

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

Pelayan melaporkan delapan putri kerajaan Uni Emirat Arab ke polisi Belgia atas perlakuan tidak manusiawi dan terlibat perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

11 Mei 2017

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

Burung dianggap memainkan peran penting untuk kesinambungan pembangunan di Dubai.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

17 April 2017

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

Pilot Etihad Airways bersedia memutar balik pesawatnya demi menurunkan pasangan lanjut usia agar dapar bertemu cucunya yang tengah sekarat.

Baca Selengkapnya

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

25 Maret 2017

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

Dia memiliki bayi menyusul hubungan gelapnya dengan pria Pakistan di Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

25 Maret 2017

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

Menurutnya, novel itu untuk mengubah persepsi dunia tentang
perempuan Arab.

Baca Selengkapnya

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

5 Maret 2017

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

Di depan hakim, kedua pramugari itu menolak segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Baca Selengkapnya

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

1 Februari 2017

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

Keputusan tersebut adalah masalah internal dan hak kedaulatan AS.

Baca Selengkapnya

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

4 Januari 2017

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Selengkapnya