Rusia Tuding Inggris 'Keluarkan Paksa' Diplomatnya  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 7 Agustus 2015 11:10 WIB

Ribuan orang pro-Rusia menykasikan siara langsung saat Presiden Rusia Vladimir Putin bebicara mengenai Crimea di Sevastopol, Crimea (18/3). Crimea bergabung dengan Rusia sejalan dengan "norma-norma demokrasi dan hukum internasional". AP/Vadim Ghirda

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia menuduh pemerintah Inggris 'memaksa keluar' diplomatnya dari negara itu dan juga menyebut beberapa politikus di London telah mengambil keputusan strategis untuk memperburuk hubungan dengan Moskow.

Dalam serangkaian pernyataan dan wawancara pekan ini, kedutaan Rusia di London dan duta besarnya, Alexander Yakovenko, menuduh pemerintah Inggris berusaha untuk "menurunkan" pekerjaan mereka dengan "memaksa keluar" empat diplomat Rusia.

Kedutaan Rusia juga telah menyuarakan keprihatinan tentang apa yang dikatakannya sebagai "tekanan politik atau psikologis" terhadap warga Rusia yang mengunjungi Inggris oleh pejabat di perbatasan.

"Diplomat senior kami meninggalkan Inggris bulan lalu karena visanya tidak diperpanjang, diplomat lain dibiarkan tanpa pengganti bulan ini, (dan) dua anggota staf harus meninggalkan negara itu untuk alasan yang sama," kata juru bicara kedutaan Rusia dalam sebuah pernyataan.

"Upaya jelas semacam ini oleh Inggris yang sesukanya menghancurkan tatanan internasional... menjadi saksi permainan judi berbahaya oleh Inggris sehubungan dengan misi diplomatik dan konsuler Rusia."

Pertikaian diplomatik ini meletus pada saat hubungan Inggris dan Rusia masih tegang terkait dengan krisis Ukraina, adanya penerbangan militer Rusia di dekat wilayah udara Inggris, dan penyelidikan Inggris atas peracunan mantan agen KGB Alexander Litvinenko di London tahun 2006.

Alexander Yakovenko mengatakan kepada surat kabar Rusia, Kommersant, Rabu, 5 Agustus 2015, ia menilai pemerintah Inggris telah mengambil keputusan sadar untuk memperburuk hubungan. "Sebuah bagian tertentu dari elite Inggris telah membuat pilihan strategis yang mendukung memburuknya hubungan dengan Rusia," katanya.

"Sulit untuk mencapai kesimpulan yang berbeda ketika Anda mendengar bahwa kepemimpinan politik dari Inggris menganggap negara Anda sebagai ancaman utama atau setara dengan Negara Islam (ISIS)," kata Yokovenko.

Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan pada Kamis, 6 Agustus 2015, bahwa visa untuk diplomat dikeluarkan sesuai dengan prosedur sendiri yang bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri.

"Pendekatan kami untuk memperpanjang visa bagi staf Kedutaan Besar Rusia di London mencerminkan pengaturan untuk staf Kedutaan Besar Inggris di Moskow," kata seorang juru bicara.

Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan bahwa petugas perbatasan harus memastikan bahwa orang yang masuk negara ini memiliki visa yang tepat dan sesuai. "Ini termasuk memastikan keterangan palsu tidak digunakan untuk mendapatkan visa, dan tidak ada fakta-fakta yang disembunyikan," kata seorang juru bicara.

AHRAM.ORG | ABDUL MANAN

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya