Obama ke Ethiopia Dikritik Aktivis HAM, Alasannya?
Editor
Grace gandhi
Senin, 27 Juli 2015 18:23 WIB
TEMPO.CO, Addis Ababa - Presiden Barack Obama bergabung dengan para pemimpin Afrika di Ethiopia, Senin, 27 Juli 2015. Kedatangan Obama ini menandai kunjungan pertama seorang Presiden Amerika Serikat ke Ethiopia.
Obama tiba di Istana Nasional di Ibu Kota Addis Ababa untuk melaksanakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Hailemariam Desalegn, diikuti dengan konferensi pers bersama. Di sana, Obama membicarakan isu-isu tentang kontra-terorisme, hak asasi manusia, dan masalah keamanan regional, termasuk krisis di negara tetangga Sudan Selatan.
Namun kelompok-kelompok aktivis hak asasi manusia menyesalkan kunjungan Obama ke Ethiopia yang dinilai hanya akan memberi legitimasi internasional bagi pemerintah Ethiopia yang makin represif. Pemerintah negara itu kerap menggunakan alasan keamanan nasional sebagai dalih untuk menahan gerakan oposisi dan membatasi kebebasan dasar.
Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) merilis kabar bahwa Ethiopia adalah penjara terburuk kedua di dunia untuk wartawan di Afrika, setelah Eritrea. "Kunjungan itu merusak banyak tujuan Presiden tentang tata pemerintahan yang baik di benua itu," kata Sarah Margon, Direktur Human Rights Watch, dari Washington, seperti dilansir dari laman ABC News. "Dalam banyak hal, saya kira (kunjungan Obama) itu hadiah. Ethiopia saat ini tidak layak mendapatkan itu."
ABC News mencatat, menjelang kedatangan Obama, pemerintah Ethiopia buru-buru membebaskan beberapa wartawan dan narablog yang ditahan sejak April 2014. Mereka selama ini ditahan atas tuduhan penghasutan dan terorisme. Namun banyak tahanan politik lain masih berada dalam tahanan.
Menanggapi kritik itu, Ben Rhodes, Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, membela perjalanan Obama. Menurut dia, kedua pemerintah punya kepentingan untuk bekerja sama. Meski demikian, dia memastikan, Obama tidak akan menghindari pembicaraan ihwal perbedaan pendapat, termasuk dalam hal hak asasi manusia.
Selain topik-topik yang sudah disebutkan itu, kedua negara akan membicarakan isu sensitif lain, yakni hak-hak gay, yang diperjuangkan Obama saat berada di Kenya.
Ethiopia adalah negara dengan ekonomi yang terus berkembang pesat. Namun negara itu kini harus menghadapi tantangan dari ancaman teroris Al-Shabab, yang berbasis di kawasan perbatasan negara itu dengan dengan Somalia. Ethiopia telah bermitra dengan AS dalam memerangi terorisme serta menerima intelijen dan pasukan tempur Amerika ke Somalia untuk mengatasi ketidakstabilan di negara itu.
ABC NEWS | MECHOS DE LAROCHA