Yunani dan Kreditur Tunda Bahas Dana Talangan  

Reporter

Editor

Anton Septian

Sabtu, 25 Juli 2015 21:22 WIB

Pengunjuk rasa anti-bailout melemparkan bom molotov ke arah polisi di Athena, Yunani, 15 Juli 2015. Pengunjuk rasa menilai kesepakatan bailout bertentangan dengan hak semua orang, terutama kaum pekerja. REUTERS/Yannis Behrakis

TEMPO.CO, Jakarta - Pembahasan dana talangan ketiga antara pemerintah Yunani dan pemberi kreditur, yakni Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa, serta International Monetary Fund, ditunda. Musababnya, pemberi kreditur belum mendapatkan kepastian tempat beroperasi dari pemerintah Yunani.

“Ada beberapa masalah logistik yang harus dipecahkan, terutama soal kebijakan keamanan,” kata pejabat Komisi Eropa, seperti dikutip Guardian, Sabtu, 25 Juli. 2015. “Beberapa pilihan sudah disiapkan.”

Sebelumnya, sayap kiri pemerintah Yunani bersumpah tidak akan membiarkan para kreditur kembali ke Yunani. Alasannya, para kreditur diberikan akses mudah oleh kementerian untuk mengumpulkan data saat memberikan dana talangan sebelumnya. Akhirnya, tim memutuskan tinggal di hotel di luar Athena.

Pelaksana tugas Menteri Keuangan Anna Asimakopoulou menyatakan kepercayaan terhadap para kreditur sudah hilang. “Masalah besarnya adalah apa yang akan mereka lihat, kementerian mana yang akan mereka masuki, dan data apa yang tersedia,” ujar Anna.

Pembahasan mengenai pengucuran dana talangan sebesar 86 miliar euro dilakukan setelah pemerintah Yunani meloloskan rancangan undang-undang tentang reformasi penting untuk mengamankan dana talangan dari krediturnya. RUU tersebut disetujui 230 dari 298 anggota parlemen yang hadir.

GUARDIAN | SINGGIH SOARES

Berita terkait

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

23 Februari 2024

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Presiden Yunanai Mengunjungi Turki

22 Mei 2017

Pertama Kali, Presiden Yunanai Mengunjungi Turki

Presiden Pavlopoulos akan mengunjungi Ecumenical Patriarchate, gereja ortodoks di Istanbul.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Menabrak Rumah di Yunani, 3 Tewas  

14 Mei 2017

Kereta Api Menabrak Rumah di Yunani, 3 Tewas  

Belum diketahui penyebab kereta api keluar dari rel.

Baca Selengkapnya

Yunani: Turki Berharap Tentaranya Diekstradisi

25 Februari 2017

Yunani: Turki Berharap Tentaranya Diekstradisi

Delapan anggota militer Turki terbang ke Yunani dengan helikopter pada 2016 usai gagal melancarkan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Baca Selengkapnya

Bom 226 Kg Ditemukan, 75 Ribu Warga Yunani Dievakuasi

12 Februari 2017

Bom 226 Kg Ditemukan, 75 Ribu Warga Yunani Dievakuasi

Sekitar 75 ribu penduduk Thessaloniki, kota terbesar kedua Yunani mulai dievakuasi setelah ditemukan bom sebesar 226 kilogram.

Baca Selengkapnya

Yunani Batalkan Ekstradisi Tersangka Kudeta ke Turki

27 Januari 2017

Yunani Batalkan Ekstradisi Tersangka Kudeta ke Turki

Mahkamah Agung Yunani membatalkan keputusan ekstradisi delapan anggota Angkatan Udara Turki yang diduga terlibat kudeta gagal Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Musim Salju di Eropa, PBB Khawatirkan Nasib Pengungsi

13 Januari 2017

Musim Salju di Eropa, PBB Khawatirkan Nasib Pengungsi

"Jumlah korban meninggal untuk tahun ini mencapai 27 orang," katanya.

Baca Selengkapnya

Duh, Anonymous Retas Semua Bank Sentral dalam 30 Hari

4 Mei 2016

Duh, Anonymous Retas Semua Bank Sentral dalam 30 Hari

Anonymous, kelompok peretas, menyerang sistem komputerisasi bank sentral Yunani kemarin, 3 Mei 2016.

Baca Selengkapnya

Dua Pengungsi Idomeni di Yunani Membakar Diri  

23 Maret 2016

Dua Pengungsi Idomeni di Yunani Membakar Diri  

Dua pengungsi yang tinggal di kamp Idomeni, Yunani, membakar diri sendiri saat berlangsung protes pengungsi.

Baca Selengkapnya

Kamp Pengungsi Timteng 'Idomeni' Lebih Buruk daripada Kamp Nazi  

20 Maret 2016

Kamp Pengungsi Timteng 'Idomeni' Lebih Buruk daripada Kamp Nazi  

Kondisi kamp Idomeni, kata Kouroublis, sangat kumuh dan tidak layak huni serta begitu menyedihkan bagi pengungsi dari Suriah dan Irak.

Baca Selengkapnya