Ini Janji PM Inggris Perangi Ideologi Ekstremis di Negaranya

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 21 Juli 2015 09:48 WIB

Perdana Menteri Inggris David Cameron saat berkunjung ke Universitas Alazhar Jakarta, Kamis (12/4). PM Cameron menyampaikan pidatonya di hadapan akademisi dan mahasiswa di Universitas Al-Azhar pada pukul 08.26 WIB. foto: Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, London - Perdana Menteri David Cameron menyampaikan strategi lima tahun ke depan untuk mengatasi ekstremisme di Inggris, masalah yang dia gambarkan sebagai "perjuangan generasi kita".

Ia bersumpah akan menemukan dan menangkap orang-orang yang bertanggung jawab meradikalisasi anak-anak muda muslim Inggris. PM Cameron menyatakan akan menghentikan penyebaran ideologi radikal di Inggris yang dipropagandakan oleh milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sekitar 700 warga Inggris diperkirakan telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS. Tingkat ancaman terhadap keamanan Inggris kini berada pada level kedua, yang berarti serangan sangat mungkin terjadi. Terakhir, 30 turis Inggris tewas dalam serangan kelompok bersenjata di Tunisia.

Seperti dilansir Reuters, Senin, 20 Juli 2015, tujuan utama strategi yang disampaikan PM Cameron yakni memerangi munculnya "para ekstremis lokal", yang oleh Cameron disebut tidak dapat dipahami ihwal alasan mereka tertarik kepada ISIS.

"Ketika kelompok-kelompok seperti ISIS berusaha menggalang orang-orang muda dengan racun mereka, seolah-olah menjelaskan kekurangan yang ada di sini, di rumah mereka, anak-anak muda ini semakin rentan terhadap radikalisasi dan bahkan kekerasan terhadap orang-orang Inggris lain," kata Cameron.

Ia juga memperingatkan bahwa suara-suara positif muslim saat ini tenggelam oleh mereka yang mendukung ideologi ekstremis ISIS.

Pada Minggu, 19 Juli 2015, Cameron mengatakan menginginkan Inggris lebih banyak membantu Amerika Serikat memerangi ISIS di Suriah. Menurut sumber-sumber di pemerintahan, Cameron diperkirakan meminta persetujuan parlemen untuk memperpanjang masa misi penyerangan ISIS di Suriah.

Inggris saat ini terlibat bersama Amerika dan negara sekutu lain dalam serangan udara di Suriah.

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

43 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

43 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya