Penembakan Tunisia, Ribuan Warga Diduga Sudah Ikut ISIS  

Reporter

Senin, 29 Juni 2015 09:29 WIB

Foto pria bernama Seifeddine Rezgui, yang disebut sebagai pelaku penembakan puluhan wisatawan di resor pantai Tunisia pada 26 Juni 2015. Sebuah situs militan yang berasosiasi dengan ISIS mengunggah foto ini sehari setelah penyerangan. Militant photo via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Saif Rezgui, 23 tahun, pelaku penembakan 39 turis di Pantai Imperial Marhaba, Tunisia, pada Jumat, 26 Juni 2015 diduga kuat terafiliasi dengan kelompok garis keras Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kelompok yang tengah menjadi sorotan dunia itu juga ditengarai berhasil merekrut lebih dari 3000 warga Tunisia.

Seperti diberitakan Reuters pada Minggu, 28 Juni 2015, pemerintah Tunisa memperkirakan mayoritas warga negara mereka yang bergabung dengan ISIS justru berlatar belakang keluarga kelas menengah dan berpendidikan. Banyak warga yang tertarik ikut kelompok ini setelah gerakan demokrasi yang menggulingkan pemerintahan otokrasi Zine El-Abidine Ben Ali pada 2011 silam.

Sumber Reuters di pemerintah Tunisia mengatakan lahirnya demokrasi di negara itu justru menyuburkan perkembangan ajaran Islam ultra-konservatif. Kelompok-kelompok yang mengikuti ajaran itu kemudian menjadi kelompok teroris serta mengambil alih masjid-masjid dan sekolah untuk menunjukkan taring mereka, terutama kepada negara-negara sekuler di Timur Tengah.

"Saif diduga kuat berhubungan dengan kelompok garis keras ini melalui Internet," ujar sumber lain di lembaga keamanan negara tersebut. Namun, ujarnya, dia tak masuk ke dalam daftar teroris atau pernah diketahui berafiliasi dengan kelompok ultra-konservatif. Bahkan, kepolisian Tunisia tak punya catatan kriminal terkait Saif.

"Dia mungkin melakukan aksi ini atas dasar kemauannya sendiri, yang terinspirasi dari ajaran ISIS." Aparat keamanan sejauh ini masih menganggap aksi Saif itu merupakan tindakan pribadi yang tidak terhubung dengan kelompok mana pun. Saat penyerangan yang menewaskan 39 orang itu pun, Saif diketahui melakukannya seorang diri.

Salah satu rekan Saif, Ahmed, mengatakan masih tak habis pikir temannya bisa sadis seperti itu. "Saat saya melihat gambar dia membawa senjata, saya selalu teringat bahwa kami sering menghabiskan waktu bersama-sama. Saya masih belum mengerti alasan dia."

REUTERS | PRAGA UTAMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya