TEMPO.CO, Sousse - Dua hotel di pusat kota di Tunisia diserang kelompok bersenjata, Jumat siang, 26 Juni 2015. Dua lelaki bersenjata memasuki kawasan resor dan memuntahkan tembakan di sekitar pantai. Serangan ini mengakibatkan 27 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Serangan terjadi di kompleks hotel bintang lima Imperial Marhaba di Kota Sousse, Tunisia, sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Kawasan tersebut memang merupakan pusat wisata di Tunisia yang memiliki sejumlah pantai tersembunyi di belakang hotel.
"Saya mendengar dentuman, dan saya pikir itu kilat, padahal langit cerah. Lalu tiba-tiba sirene berbunyi dan semua orang berlari dari belakang hotel," kata seorang saksi kepada Sky News, seperti dilansir RT.com.
Sejumlah foto di media sosial menunjukkan beberapa korban tergeletak terkena tembakan. Kursi-kursi santai di bibir pantai tampak berantakan.
Sebelumnya, serangan sempat terjadi pada Maret lalu di museum Bardo di Tunisia. Sebanyak 22 orang tewas akibat tembakan kelompok bersenjata yang diduga tergabung dalam Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
PUTRI ADITYOWATI
Berita terkait
Pelaku Penyerangan Gereja di Prancis Berasal dari Tunisia
30 Oktober 2020
Pelaku penyerangan gereja di Prancis, Brahim Aouissaoui, tiba di Eropa pada 14 September tahun ini dan sedang diselidiki pihak Tunisia.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Tunisia Mengundurkan Diri
16 Juli 2020
Perdana Menteri Tunisia memutuskan mengundurkan diri di tengah pandemik virus corona yang memperburuk krisis ekonomi.
Baca SelengkapnyaMasalah Pariwisata Tunisia: Usai Dibuka, Turis Tak Kunjung Tiba
28 Juni 2020
Meskipun perbatasan laut dan udara dibuka untuk turis Uni Eropa, para wisatawan mancanegara dari Eropa tak kunjung tiba di Tunisia.
Baca SelengkapnyaTunisia Membuka Diri untuk Turis Eropa Mulai 27 Juni
14 Juni 2020
Tunisia menyatakan siap menyambut wisatawan asing dari Eropa dan Aljazair. Namun bergantung kebijakan Uni Eropa kapan membuka perbatasan.
Baca SelengkapnyaTunisia, Roma Baru dari Afrika Utara
25 Mei 2020
Usai Arab Spring, Tunisia menjelma menjadi negeri yang bebas berekspresi. Terutama di bidang seni dan budaya yang mendorong pariwisata mereka.
Baca SelengkapnyaLockdown COVID-19, Presiden Tunisia Minta Tentara Tertibkan Warga
24 Maret 2020
Presiden Tunisia meminta tentara ikut turun ke jalan mendesak warga agar patuhi aturan lockdown demi mencegah penyebaran virus corona.
Baca SelengkapnyaBom Bunuh Diri Serang Kedutaan Besar AS di Tunisia
7 Maret 2020
Seorang polisi tewas akibat luka parah setelah dua bom bunuh diri menyerang pos keamanan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tunisia pada Jumat kemarin.
Baca SelengkapnyaArab Saudi, Yordania dan Tunisia Lapor Kasus Pertama Virus Corona
3 Maret 2020
Arab Saudi, Yordania, dan Tunisia melaporkan kasus virus Corona atau COVID-19 pertama mereka pada Senin.
Baca SelengkapnyaSosok Ben Ali, Diktator Tunisia yang Jatuh karena Tukang Sayur
20 September 2019
Zine el Abidine Ben Ali, mantan presiden diktator otokratis Tunisia digulingkan setelah protes Arab Spring yang diawali pembakaran diri tukang sayur.
Baca SelengkapnyaEks Diktator Tunisia Ben Ali Wafat di Pengasingan
20 September 2019
Eks Presiden Tunisia yang digulingkan selama Arab Spring, Zine el Ebidine Ben Ali, wafat selama pengasingan di Arab Saudi pada Kamis di usia 83 tahun.
Baca Selengkapnya