Ribuan Orang Menunggu Pertolongan Dalam Suhu yang Membeku
Reporter
Editor
Senin, 10 Oktober 2005 11:51 WIB
TEMPO Interaktif, Balakot, Pakistan: Ribuan orang yang selamat dari gempa besar di pegunungan Pakistan masih berjuang mempertahankan hidup. Mereka menunggu pertolongan, Senin (10/10), dan sudah dua malam bertahan dalam suhu udara yang menggigit. Hingga hari ini, korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter itu sudah mendekati 20 ribu orang. Sehari sebelumnya, seorang menteri Pakistan bahkan memperkirakan, jumlah korban di seluruh wilayah Pakistan mencapai 30 ribu orang lebih.Di banyak desa dan kota yang tersapu gempa, Sabtu (8/10) lalu, orang menggali reruntuhan sepanjang malam. Mereka berharap bisa menemukan keluarga, kerabat, atau teman-teman mereka.Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan, dibutuhkan lebih banyak helikopter guna membawa perlengkapan pertolongan ke kawasan Himalaya. Ini karena jalan menuju kawasan pegunungan tertinggi di dunia itu putus karena tanah longsor."Kami melihat sangat banyak orang terluka," kata Jan Egeland, koordinator PBB untuk bantuan kemanusian dan pertolongan darurat. Ia menambahkan, Pakistan telah menerjunkan helikopter mereka guna mencari para korban selamat. Namun, kata dia, skala bencana membutuhkan lebih banyak helikopter dan pesawat kecil. PBB telah menawarkan delapan helikopter militer, Chinooks, dari Afganistan, serta pesawat C-130 yang akan mengangkut tenda, selimut, dan logistik lainnya.Sementara tim bantuan internasional yang dilengkapi anjing pelacak dan perlengkapan khusus tiba, otoritas Pakistan menyebutkan bahwa jumlah korban tewas sudah mencapai 19.100 orang. Sedangkan 42 ribu orang lainnya terluka.Sebanyak 11,000 orang dipastikan tewas Muzaffarabad, ibukota Kasmir yang dikuasai Pakistan. AFP