Sekolah Ajaib: Sejak Balita Sudah Ditemani Kotak Sakti (4)
Editor
Gendur Sudarsono
Kamis, 18 Juni 2015 22:26 WIB
<!--more-->
Jurus ini cukup jitu. Pada dasawarsa 1940, tingkat kematian bayi masih tinggi, mencapai 90 dari 1.000 kelahiran karena masa itu adalah puncak Perang Dunia II. Pada 1960-an tingkat kematian bayi di Finlandia turun menjadi 20 dari 1.000 kelahiran. Angka kematian bayi ini berangsur terus turun dan kini tercatat kurang dari 5 kematian dalam 1.000 kelahiran bayi.
Tentu ada persyaratan bagi ibu hamil untuk bisa mendapatkan bingkisan kotak. Si ibu harus memeriksakan diri dulu ke bidan atau dokter kandungan. Bukti pemeriksaan diserahkan ke kantor cabang KELA terdekat. "Jadi," kata Olla Tarsailanen, "kotak ini berfungsi sebagai pendorong agar para ibu memeriksakan kandungannya."
Benar, "kotak bayi" bukan satu-satunya resep Finlandia menuju generasi sehat. Selain beroleh kardus perlengkapan bayi, ibu hamil juga mendapat tunjangan keuangan. Sejak si anak dalam kandungan sampai bayi berusia satu tahun, ibu dan ayah mendapat tunjangan finansial setara dengan 100 persen gaji salah satu orang tua. Tujuannya, ayah atau ibu bisa tinggal di rumah dan merawat si bayi. Tunjangan berlanjut sampai si anak berumur tiga tahun, dengan nominal yang secara gradual turun hingga 60 persen gaji salah satu orang tua.
Baca juga: Sekolah Ajaib: Di Sini Profesi Guru di Atas Dokter (3)
Tunjangan kehamilan, pensiun, perawatan kesehatan, pendidikan, semuanya dirancang terpadu. Teknis penyaluran ditangani oleh KELA, dengan koordinasi bersama 320 dewan municipalities, semacam kecamatan, yang tersebar di seluruh Finlandia.
Jaminan sosial yang terpadu ini telah mendorong pertumbuhan ekonomi di Finlandia. Kualitas kesejahteraan terasa dan dinikmati semua warga. Jarak antara si kaya dan si miskin relatif tidak terlalu jauh. Apalagi dengan sistem pajak yang progresif. "Kami bangga dengan pencapaian ini," kata Liisa Heinamaki.
Sistem jaminan sosial terpadu ini pula yang menjadi kunci keberhasilan pendidikan di Finlandia. Kotak bayi mengawali hari seorang bayi untuk tumbuh sehat, kemudian diikuti dengan pendidikan bermutu, layanan kesehatan yang memadai, maka setiap anak di Finlandia punya ruang tumbuh yang optimal. "Negeri kami memang tempat yang nyaman untuk menjadi orang tua," kata Jarkho Haikarainen, 40 tahun, sopir taksi di Helsinki, yang sedang menunggu kelahiran anak pertamanya. "Tak ada kekhawatiran. Anak-anak kami akan tumbuh dan mendapatkan pendidikan terbaik." (Habis)
Mardiyah Chamim, Helsinki