TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memajang sebuah video propaganda baru yang menampilkan seorang jihadisnya yang telah berusia lanjut. Pria tersebut diketahui berusia 80 tahun dan diyakini menjadi militan ISIS yang paling tua.
Anggota ISI tersebut adalah seorang kakek asal Cina yang bernama Muhammad Amin. Ia adalah anggota dari kelompok minoritas muslim Uighur di Cina.
Dalam video tersebut, sang kakek mengaku bergabung dengan ISIS ketika anaknya tewas dalam perang di Suriah. Video itu juga menampilkan Amin sedang berlatih perang. Ia juga membawa serta istri, anak perempuannya, dan empat cucunya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
"Saya datang ke ISIS dan pergi ke kamp pelatihan meskipun usia saya tua... saya merangkak, saya berlari dan saya berguling," kata Amin dalam video tersebut, seperti yang dilansir Mirror pada Sabtu, 6 Juni 2015.
Pemerintah Cina percaya sejumlah muslim Uighur berlatih pada ISIS sebelum kembali untuk beraksi di Xinjiang. Dalam upaya untuk mengekang aktivitas yang mencurigakan, pemerintah Cina telah memerintahkan penjualan rokok dan alkohol di toko-toko milik muslim di sana, menempatkan larangan burqa di bus, dan memenjarakan pria muslim selama enam tahun karena kedapatan menumbuhkan jenggot.
MIRROR | YON DEMA
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
8 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
28 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
28 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
37 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
38 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
40 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
40 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
40 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
40 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
41 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya