Pembunuh Dua Marinir Thailand Ditangkap

Reporter

Editor

Minggu, 25 September 2005 18:15 WIB

TEMPO Interaktif, Bangkok: Aparat keamanan Thailand menangkap tiga tersangka pembunuh dua anggota marinir di Desa Tanyong Limo, Distrik Rangae, Provinsi Narathiwat, wilayah selatan negara itu.Menteri Pertahanan Thammarak Issarangura Na Ayutthaya membenarkan soal penangkapan itu. "Kami mempunyai bukti kemeja berlumuran darah dan petunjuk dari warga desa lainnya," katanya, Minggu (25/9). Dia menambahkan, tim gabungan polisi dan tentara masih terus memburu para tersangka lainnya.Kematian dua marinir, yakni Subletnan Vinai Nakhabut dan prajurit bawahan Khamthon Thongeiat, membuat Perdana Menteri Thaksin Shinawatra berang. Dia memerintahkan perburuan besar-besaran terhadap berbagai pihak yang terlibat. Thaksin menegaskan kembali bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku tapi bukan tindakan brutal. "Kami akan menggunakan semua kekuatan yang diperlukan," katanya. Kedua marinir dibunuh warga desa, Rabu pekan lalu. Mereka ditusuk di bagian perut, kepala mereka dipukul benda tumpul. Mereka dituduh terlibat dalam pengeboman sebuah kedai kopi yang menewaskan seorang warga desa dan melukai empat orang lainnya. Pasukan keamanan Thailand juga terus memperluas operas pencariannya. Hingga kemarin, daftar tersangka sudah mencapai 18 orang, termasuk beberapa wanita. Sekarang kami sedang mempersiapkan surat perintah penangkapan terhadap lima tersangka lagi," ujar Letnan Jenderal Kwanchart Klaharn. Kwanchart berusaha menghapus ketakutan penduduk bahwa tentara akan melakukan serangan sebagai balasan atas kematian anggotanya. "Saya tegaskan, itu tidak benar. Saya akan meminta semua orang yang tidak bersalah kembali ke desa dan tidak panik," katanya. Kematian dua marinir itu semakin memperkeruh konflik di Thailand selatan yang sudah berlangsung sejak Januari tahun lalu. Hingga saat ini, korban tewas dari berbagai pihak telah lebih dari 940 orang. Konflik yang sempat terhenti pada era 1990-an berlangsung sejak 30 tahun silam. Mayoritas Muslim di wilayah selatan tidak puas atas diskriminasi yang dilakukan pemerintah. Mereka pun membentuk sejumlah gerakan separatis, seperti Organisasi Pembebasan Pattani Bersatu (PULO). AFP/BBC/Faisal

Berita terkait

Kata Thailand Soal Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Bersama Indonesia

30 September 2017

Kata Thailand Soal Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Bersama Indonesia

Thailand siap bergabung dengan Indonesia untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2034.

Baca Selengkapnya

Bertemu Perdana Menteri Thailand, Wakil Presiden Jusuf Kalla Bicarakan Ini

23 Maret 2017

Bertemu Perdana Menteri Thailand, Wakil Presiden Jusuf Kalla Bicarakan Ini

Pariwisata menjadi salah satu bahan pembicaraan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-Ocha.

Baca Selengkapnya

Raja Thailand Mangkat, Ini Peringatan Bagi Para Turis

14 Oktober 2016

Raja Thailand Mangkat, Ini Peringatan Bagi Para Turis

Kedutaan asing di Thailand memberi peringatan kepada rakyatnya yang berada di Thailand agar menjaga sensitivitas selama periode berkabung.

Baca Selengkapnya

RI Tunggu Thailand Soal Penghormatan Terakhir Raja Bhumibol  

14 Oktober 2016

RI Tunggu Thailand Soal Penghormatan Terakhir Raja Bhumibol  

Kementerian Luar Negeri menunggu rencana pemerintah Thailand memberikan penghormatan terakhir untuk Raja Bhumibol Adulyadej.

Baca Selengkapnya

Putri Maha Chakri Sirindhorn Kunjungi Lombok  

10 Maret 2016

Putri Maha Chakri Sirindhorn Kunjungi Lombok  

Putri Maha Chakri Sirindhorn mengunjungi Lombok setelah menyaksikan gerhana matahari total di Ternate.

Baca Selengkapnya

Krisis Thailand, Kesempatan RI Gaet Investor  

27 Mei 2014

Krisis Thailand, Kesempatan RI Gaet Investor  

Pemberlakuan jam malam di Negeri Gajah Putih juga mengurangi produktivitas kerja industri yang awalnya tiga shift menjadi hanya satu shift.

Baca Selengkapnya

Pebisnis Yakin Krisis Thailand Cepat Pulih

26 Mei 2014

Pebisnis Yakin Krisis Thailand Cepat Pulih

Angka ekspor impor Indonesia-Thailand tak terlalu signifikan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Serukan Pemulihan Situasi Thailand  

22 Mei 2014

Indonesia Serukan Pemulihan Situasi Thailand  

Indonesia mendesak pemerintah Thailand untuk segera memulihkan situasi politik di negerinya.

Baca Selengkapnya

KBRI Thailand Minta WNI Jauhi Lokasi Demonstrasi

20 Mei 2014

KBRI Thailand Minta WNI Jauhi Lokasi Demonstrasi

Indonesia telah menyampaikan keprihatinan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Prihatin Atas Situasi di Thailand

20 Mei 2014

Indonesia Prihatin Atas Situasi di Thailand

Indonesia mengharapkan situasi di Thailand segera kembali normal.

Baca Selengkapnya