Indonesia Desak Internasional Urun Tanggung Jawab Atasi Rohingya

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 20:42 WIB

Seratus lebih pengungsi Rohingya menunggu pertolongan nelayan Aceh di laut timur Aceh, 20 Mei 2015. Mereka berlayar sebulan lebih, sebelum diselamatkan nelayan Aceh. AP/S. Yulinnas

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mendesak masyarakat internasional untuk ikut membantu krisis imigran, terutama negara-negara yang menandatangani Konvensi Pengungsi PBB (UNHCR). Indonesia juga meminta berbagai pihak yang selama ini mengaku prihatin atas kondisi ribuan pengungsi etnis Rohingya yang terapung-apung di tengah laut, antara Laut Andaman, Selat Malaka dan Teluk Bengali, membuktikan keprihatinannya dengan langkah nyata.


"Kita memandang bahwa ini merupakan suatu masalah kemanusiaan internasional, bisa juga dikatakan krisis kemanusiaan internasional. Jadi dalam konteks ini bukan semata tanggung jawab negara-negara tertentu, tapi perlunya kemurahan hati dari komunitas internasional baik di kawasan maupun global untuk membantu menyelesaikan masalah ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir dalam brifing media di Jakarta, Kamis 21 Mei 2015.


Bantuan yang diharapkan dari masyarakat internasional, antara lain, pendanaan, baik langsung maupun melalui badan-badan internasional seperti UNHCR maupun Organisasi Migrasi Internasional (IOM).


Indonesia juga mendesak negara-negara yang menjadi negara pihak dalam Konvensi Pengungsi PBB, sekitar 145 negara, untuk memberikan tempat resettlement atau penempatan di negara ketiga bagi para imigran yang mendapat status pengungsi.


Target satu tahun untuk memulangkan dan menempatkan ribuan imigran, menurut Arrmanatha, memerlukan uluran tangan internasional. "Kemarin banyak negara-negara, berbagai organisasi yang menyampaikan keprihatinannya terhadap keadaan yang dihadapi migran tersebut. Sekarang tiga negara utama telah minta bantuan kepada pihak-pihak yang prihatin tersebut, mari kita duduk bersama dan berbicara," kata dia.


Advertising
Advertising

Satu negara terdekat yang menandatangani konvensi PBB, Australia telah menyatakan menolak untuk menerima pengungsi Rohingya.


Prioritas dari kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan tiga menteri luar negeri, Indonesia, Malaysia, dan Thailand, adalah menjemput mereka yang terapung di tengah laut ke daratan terdekat.


Detail penempatan dan pembagian akan dibahas, baik di tingkat antar negara maupun dalam negeri masing-masing. Indonesia, Malaysia dan Thailand menyerukan semua negara di kawasan untuk turut membantu dalam proses bantuan kemanusiaan terhadap imigran tersebut.


NATALIA SANTI

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

10 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

Kementerian Luar Negeri Rusia dengan keras mengutuk serangan pada perdana menteri Slovakia dan mendoakan agar Robert Fico lekas bugar

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

5 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

7 hari lalu

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

9 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

10 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

10 hari lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya