TEMPO.CO, New York - Kelompok teroris Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS) menyeleksi gadis-gadis cantik yang masih perawan dari perempuan yang ditangkap sebelum mengirim mereka ke Suriah untuk dijadikan budak seks. Hal ini disampaikan Zainab Bangura, perwakilan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang kekerasan seksual.
Dalam laporan itu disebutkan tentang nasib seorang perempuan yang mencoba melawan saat akan dijadikan budak seks. "Satu korban dibakar hidup-hidup karena menolak untuk melakukan adegan seksual yang ekstrim," kata Zaenab.
Ia telah melakukan perjalanan ke Suriah, Irak, Turki, Lebanon, dan Yordania dan berbicara dengan wanita yang mengalami kekerasan seksual di tangan militan, khususnya perempuan minoritas Yazidi.
Dia berbicara tentang bagaimana milisi ISIS melucuti gadis-gadis hingga telanjang, melakukan tes keperawanan, dan mengirim mereka ke lelang budak sebelum (sering) membunuh suami, ayah dan saudara mereka.
Proses tawar menawar biasanya berlangsung seru dan sengit di mana gadis-gadis tersebut dijual dalam keadaan telanjang.
"Pemimpin ISIS adalah yang pertama memilih, diikuti oleh para milisi," kata Zaenab. "Mereka sering memilih tiga atau empat gadis dan kemudian menjualnya beberapa bulan kemudian setelah merasa bosan," katanya kepada Middle East Eye.
Dia mengisahkan, bagaimana ia mendengar pengakuan seorang gadis yang mengaku telah diperdagangkan 22 kali dan seorang pemimpin ISIS harus menulis namanya di tangan gadis itu untuk menunjukkan bahwa dia adalah miliknya.
Beberapa wanita yang ketakutan dan putus asa, bahkan menggunakan jilbab mereka untuk menggantung diri agar dapat terhindar dari penderitaan itu. Membuat para pemerkosa dari milisi ISIS melarang wanita mengenakan jilbab di beberapa daerah.
Menurut Zaenab, perempuan di daerah itu telah dipaksa berjanji pada milisi untuk menjadi alat rekrutmen dan alat pendanaan kelompok teror melalui perdagangan, prostitusi dan uang tebusan.
MIRROR | MECHOS DE LAROCHA
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
21 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
30 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
31 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
33 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
33 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
33 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
34 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
34 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya