Seorang aggota kepolisian membagikan sejumlah pakaian kepada ratusan etnis Rohingya di tempat penampungan di Lhoksukon, Aceh, 11 Mei 2015. REUTERS
TEMPO.CO, Bangkok - Thailand akan mendirikan kamp sementara bagi ratusan Rohingya yang saat ini hidup di dalam perahu di tengah laut setelah diusir oleh aparat keamanan Malaysia dan Indonesia.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mengatakan kepada jurnalis kemarin, 14 Mei 2015, tentang rencana mendirikan kamp sementara bagi etnis Rohingya.
Prayut telah memerintahkan pengecekan terhadap dua pulau yang tak berpenghuni di perairan pantai barat di Provinsi Ranong. Dua pulau itu akan digunakan untuk tempat tinggal sementara para migran Rohingya.
Sebelumnya, ada sekitar 300 warga Rohingya yang ditemukan di Pulau Koh Lipe, Provinsi Satun.
Thailand juga telah menampung sekitar 100 ribu Rohingya sebagai bentuk tekanan dari masyarakat internasional untuk terutama mengatasi masalah penyelundupan manusia. "Setiap orang berusaha membuat tempat transit seperti yang kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab. Apakah ini adil?" kata Prayut, seperti dilansir oleh Straits Times, 15 Mei 2015.
Thailand mendesak dunia internasional untuk membantu menyelesaikan masalah membanjirnya migran ke negaranya. Prayut menegaskan masalah masuknya migran ke negaranya menjadi tanggung jawab masyarakat internasional serta bukan semata-mata urusan Thailand.
Untuk membahas cara penyelesaian migran, terutama Rohingya yang dipaksa meninggalkan Myanmar, Thailand akan menggelar pertemuan pada 29 Mei.
Menurut beberapa Rohingya yang ditemui jurnalis di perahu mereka, mereka sudah kehabisan makanan dan air minum. Untuk bertahan hidup, mereka bahkan meminum air seni. Sedikitnya sepuluh orang Rohingya telah tewas di dalam perahu dan jenazahnya dilemparkan ke laut.
"Kami telah dua bulan di laut. Kami mau ke Malaysia, tapi belum bisa," kata seorang warga Rohingya kepada jurnalis AFP.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.
Massa di Bangkok Dukung Pita Limjaroenrat Jelang Pemungutan Suara PM Thailand
10 Juli 2023
Massa di Bangkok Dukung Pita Limjaroenrat Jelang Pemungutan Suara PM Thailand
Ratusan pendukung kandidat kuat perdana menteri Thailand Pita Limjaroenrat berunjuk rasa di ibu kota Bangkok menjelang pemungutan suara parlemen untuk kepala pemerintahan baru negara itu.
Thailand Klarifikasi Pertemuan dengan Junta Myanmar: ASEAN Harusnya Terima Kasih
20 Juni 2023
Thailand Klarifikasi Pertemuan dengan Junta Myanmar: ASEAN Harusnya Terima Kasih
Thailand meyakini dialog dengan Junta Myanmar diperlukan untuk melindungi perbatasannya dengan negara yang dilanda perselisihan, bahkan ketika tetangga utama Asia Tenggara atau ASEAN menjauh.