ISIS Klaim Punya 71 Milisi di 15 Negara Bagian AS  

Reporter

Kamis, 7 Mei 2015 18:56 WIB

Pemerintah AS menawarkan hadiah sebesar $ 20m (Rp 13m) untuk informasi tentang para anggota ISIS berikut, (dari kiri) Qaduli, Adnani, Batirashvili, dan Harzi. www.bbc.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok teror Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan telah menulis pesan ancaman secara online kepada penyelenggara kontes gambar kartun Nabi Muhammad di Texas.

Acara perlombaan sekaligus pameran gambar Nabi yang diselenggarakan oleh Pamela Geller di Garland, Dallas, pada Minggu, 3 Mei 2015, itu sempat heboh diberitakan setelah dua orang ditembak mati oleh polisi saat mereka melepaskan tembakan dengan senapan serbu di luar gedung Curtis Culwell Center. Tembakan diarahkan kepada penjaga keamanan acara.

Departemen Kepolisian New York (NYPD) menyatakan mereka menemukan adanya ancaman dari ISIS setelah peristiwa penembakan itu. Pesan ditujukan kepada Pamela Geller yang tinggal di Manhattan.

Juru bicara NYPD, Stephen Davis, mengatakan penyidik dari biro kontra-terorisme dan intelijen telah bertemu pada Rabu dan bersepakat menilai secara komprehensif. Kemudian pihaknya akan memutuskan untuk mengambil langkah-langkah pengamanan lebih lanjut terhadap ancaman ISISI itu.

Pesan ancaman tersebut menyatakan ISIS mengklaim punya 71 tentara terlatih di 15 negara bagian di Amerika Serikat. Mereka, ujar ISIS, siap menyerang setiap sasaran yang diinginkan. Menurut laman Sky.com, 5 dari 15 negara bagian itu adalah Virginia, Maryland, Illinois, California, dan Michigan.

"Serangan ISIS di Amerika hanyalah awal dari upaya kami untuk membangun wilayah (otoritas) di jantung musuh kami. Tujuan kami adalah khanzeer (babi) Pamela Geller dan untuk menunjukkan bahwa kami tidak peduli di mana dia bersembunyi, di langit atau apa yang melindungi dia. Kami akan mengirimkan semua 'singa-singa' kami untuk membantainya," ujar ISIS lewat pesannya.

ISIS juga memperingatkan siapa saja yang melindungi Pamela Geller akan ikut menjadi target. The New York Daily News kemudian melaporkan bahwa Pamela Geller telah mempekerjakan tim keamanan pribadi setelah muncul ancaman itu.

SKY.COM | THE NEW YORK DAILY NEWS | MECHOS DE LAROCHA


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya