TEMPO.CO, Jakarta - Dan Fredinburg, seorang eksekutif Google Inc yang berbasis di California, termasuk korban tewas akibat longsor di Gunung Everest menyusul gempa dahsyat di Nepal. Seperti dilansir Reuters, Frendiburg tengah mendaki puncak tertinggi di dunia itu bersama tiga karyawan Google ketika longsor terjadi. “Tak seorang pun dari tiga koleganya itu yang terluka,” kata Lawrence You dari Google dalam pernyataan tertulisnya, Minggu, 26 April 2015.
Fredinburg, seorang veteran Google, adalah kepala privasi Google X yang merupakan divisi riset perusahaan yang berkantor pusat di Mountain View, California.
“Fredinburg mengalami cedera hebat pada kepala akibat longsor itu,” kata adik perempuannya, Megan, melalui media sosial Instagram. "Hati dan semangatnya akan senantiasa hidup dalam diri kita semua."
Fredinburg, pendaki berpengalaman, kerap mendaki Everest bersama Jagged Globe, perusahaan yang mengorganisasi pendakian gunung. Memastikan kematian Fredinburg, perusahaan ini menyatakan bahwa dua anggota tim lainnya mengalami cedera dalam longsor yang menggerus base camp mereka.
Satu tim divisi gunung pasukan India menemukan 18 mayat di Everest. Sedangkan Kementerian Pariwisata Nepal hanya bisa memastikan 10 orang meninggal dunia, tapi juru bicaranya mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan terus bertambah.
Gempa dahsyat yang terjadi Sabtu dan berpusat di dua kota terbesar Nepal—Kathmandu dan Pokhara—itu adalah gempa terkuat yang menimpa negara miskin berpenduduk 28 tahun itu dalam 81 tahun terakhir. Korban tewas akibat gempa dan longsor ini mencapai lebih dari 3.400 orang.
AW | REUTERS
Berita terkait
Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
5 jam lalu
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.
Baca SelengkapnyaMengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas
1 hari lalu
Gempa bumi dahsyat Sichuan yang terjadi pada 12 Mei 2008 menjadi salah satu gempa dengan korban jiwa terbanyak yang terjadi di China.
Baca SelengkapnyaInfo Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami
5 hari lalu
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.
Baca SelengkapnyaBMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia
6 hari lalu
Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.
Baca SelengkapnyaPacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang
6 hari lalu
Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.
Baca SelengkapnyaPeneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan
7 hari lalu
Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.
Baca SelengkapnyaBima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia
9 hari lalu
Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali
9 hari lalu
BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela
12 hari lalu
Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan
12 hari lalu
BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.
Baca Selengkapnya