2.500 Orang Meninggal Akibat Gempa Nepal

Reporter

Senin, 27 April 2015 10:58 WIB

Warga berkumpul di lapangan terbuka, agar aman, di Basantapur Durbar Square, Kathmandu, Nepal, 26 April 2015. Gempa bumi dasyat melanda Lembah Khatmandu dan menewaskan dua ribu lebih. AP/Bernat Armangue

TEMPO.CO, Kathmandu - Puluhan ribu warga Nepal mewaspadai datangnya gempa susulan saat mereka mencari sanak famili yang menjadi korban. Lindu dengan kekuatan magnitudo 7,8 Mw di negara Himalaya itu terjadi pada Sabtu, 25 April 2015.

Pihak berwenang Nepal menyatakan sedikitnya 2.430 orang meninggal, tidak termasuk 18 orang yang tewas di daerah akibat longsoran salju serta 61 orang lain akibat gempa di India dan beberapa negara tetangga lainnya.

Berita yang dilansir dari Besttelegraph mengatakan korban meninggal akibat gempa telah mencapai angka lebih dari 2500 orang. Angka ini masih bisa meningkat jumlahnya seiring dengan dilakukannya pencarian terhadap tubuh korban yang tertimbun akibat tanah longsor.

Prakash Subedi, kepala pejabat kabupaten di wilayah Gorkha, mengatakan tanah longsor telah menghambat tim penyelamat yang mencoba menggunakan jalur gunung untuk menjangkau mereka yang membutuhkan bantuan.

Tim penyelamat dibantu oleh tim internasional menghabiskan hari Minggu untuk menggali puing-puing bangunan--beton, batu bata, balok besi, kayu--untuk mencari korban. Karena udara dipenuhi debu beton kapur, banyak orang mengenakan masker pernapasan atau syal dadakan.

Matt Dravas, anggota kelompok bantuan World Vision, mengatakan kejadian tersebut telah menjadi pukulan besar warga Nepal. "Desa ini secara rutin terkena tanah longsor, (namun) itu tidak biasa bagi seluruh warga desa terdiri dari 200, 300, hingga 1.000 orang untuk benar-benar terkubur oleh bebatuan yang jatuh," kata Darvas. "Ini mungkin hanya bisa diakses helikopter saja."

Menurut pengakuannya, puluhan ribu orang saat ini menghabiskan hari-harinya berkerumun di jalan-jalan. Pada malam hari mereka tidur di taman atau di lapangan golf. Yang lainnya tidur di lapangan terbuka di sisi bangunan retak dan tumpukan puing-puing.

Dengan dibukanya kembali Bandara Kathmandu, sejumlah negara langsung memberi bantuan, yaitu India, Cina dan Pakistan. Selama ini ketiga negara saling berebut pengaruh atas Nepal.

BELFAST TELEGRAPH | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

23 jam lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

1 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

2 hari lalu

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

Gempa bumi dahsyat Sichuan yang terjadi pada 12 Mei 2008 menjadi salah satu gempa dengan korban jiwa terbanyak yang terjadi di China.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

7 hari lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

7 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

8 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

9 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

11 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

11 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya