Gempa Nepal, Ratusan Wisatawan Asing Masih Hilang

Reporter

Minggu, 26 April 2015 16:14 WIB

Sejumlah ibu menjaga anak-anaknya di halaman sekolah setelah terjadi gempa di Kathmandu, Nepal, 25 April 2015. Gempa yang diperkirakan sebesar 7,9 SR ini menghancurkan sejumlah bangunan. REUTERS/Navesh Chitrakar

TEMPO.CO, Kathmandu - Ratusan wisatawan asing belum jelas nasibnya dalam gempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Richter di Nepal pada Sabtu, 25 April 2015. Di antara para wisatawan itu terdapat ratusan warga negara Kanada.

Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan bahwa 388 warganya terdaftar di Nepal pada saat gempa. Namun mereka mengingatkan bahwa pendaftaran tersebut bersifat sukarela. Ini artinya, jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Mirror memberitakan sekitar 70-an orang Inggris masih terjebak di dalam reruntuhan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Ceko Michaela Lagronova mengatakan ada sepuluh dari total 45 turis warganya masih dinyatakan hilang di Nepal setelah gempa bumi.
Dewan Industri Pariwisata Hong Kong juga mengatakan lebih dari 30 wisatawan mereka terjebak di Nepal setelah gempa kuat mengguncang negeri itu.

Pemerintah Nepal berjibaku mencari korban meski terhalang cuaca dan terputusnya komunikasi karena jaringan buruk. "Hampir mustahil untuk berhubungan dengan siapa pun," kata Sekretaris Kementerian Pariwisata Nepal Mohan Krishna Sapkota.

Walhasil, banyak orang berpaling ke media sosial untuk meminta bantuan dalam menemukan keluarga mereka yang tengah melakukan perjalanan ke Nepal. Media sosial pun langsung merespons dengan membuat sistem agar memudahkan orang mengaksesnya.

Google, misalnya, meluncurkan sistem pencari orang hilang yang dinamakan Person Finder. Sistem ini akan memberikan informasi kepada seseorang mengenai orang yang sedang mereka cari keberadaannya. Sistem ini juga dapat mendeteksi kondisi dan situasi di sekitar orang tersebut. Sistem ini juga dirancang untuk mengakomodasi orang mencari kerabatnya di saat-saat krisis.

Facebook juga memiliki sistem pencari yang hampir mirip cara kerjanya dengan Google. Mark Zuckerberg menamakan sistemnya Safety Check. Dengan sistem ini orang-orang yang ingin mengabarkan kondisi mereka kepada keluarga atau rekan yang khawatir terhadap nasib mereka.

Sebelumnya dilaporkan setidaknya 100 turis mancanegara luka-luka karena runtuhnya menara Dharhara Tower. Menurut Kementerian Pariwisata Nepal, sekitar 300 ribu wisatawan asing datang ke Nepal setiap musim semi untuk kegiatan seperti mendaki, trekking, dan hiking.

RT NEWS|YON DEMA

Berita terkait

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

1 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

3 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

4 hari lalu

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

Gempa bumi dahsyat Sichuan yang terjadi pada 12 Mei 2008 menjadi salah satu gempa dengan korban jiwa terbanyak yang terjadi di China.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

9 hari lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

9 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

10 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

11 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya