Penulis Dunia yang Terinspirasi Pidato Bung Karno di KAA

Reporter

Senin, 20 April 2015 14:12 WIB

Richard Wright. Pixgood.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gaung Konferensi Asia-Afrika 1955 tidak akan sebesar ini tanpa antusiasme wartawan dan penulis yang meliputnya. Berdasarkan data Museum Asia-Afrika, tercatat 376 wartawan hadir di Gedung Merdeka, Bandung, pada 18 April 1955, tanggal konferensi itu digelar. Mereka terdiri atas 163 jurnalis lokal dan 213 wartawan luar negeri. Mereka ditempatkan di balkon ruang sidang.

Richard Wright, wartawan sekaligus penulis kawakan Amerika Serikat, termasuk di antara rombongan jurnalis itu. Pencipta buku legendaris Black Boy (1945) itu memang menaruh perhatian besar pada isu perjuangan ras. Wright, saat itu 47 tahun, terkesima mendengar pidato pembukaan konferensi dari Presiden Sukarno yang memadukan ihwal ras dengan agama.

"Keduanya merupakan kekuatan yang paling dahsyat sekaligus irasional milik manusia," ujar Wright dalam bukunya The Colour Curtain: A Report on Bandung Conference (1956). "Sukarno tidak bermaksud membangkitkan ’iblis kembar’, tapi mencoba mengorganisasinya."

Wright mengatakan kesadaran ras dan agama berpadu di Bandung. "Keduanya menjadi nasionalisme yang melewati batas negara," ujarnya, seperti ditulis majalah Tempo, Senin, 20 April 2015.

Di sela konferensi, Wright mewawancarai Adam Clayton Powell Junior, saat itu 46 tahun. Powell adalah warga keturunan Afrika-Amerika pertama dari New York yang menjadi anggota Kongres Amerika Serikat. Seperti pernah ditulis situs berita The Burning Spear--harian aktivis kulit hitam di Florida--agar bisa datang ke Bandung, Powell mulanya membujuk Presiden Dwight Eisenhower agar resmi mengirim wakilnya. Namun Eisenhower menolak. Akhirnya Powell berangkat dengan sokongan dana dari sebuah penerbitan. Ia menumpang pesawat pengebom sampai Filipina. Dari Filipina, ia bergabung dengan delegasi Filipina menuju Jakarta. "Di Bandung, dia menjelaskan bahwa kakeknya adalah budak," ucap Wright.

Duduk searea dengan Wright di balkon Gedung Merdeka adalah George McTurnan Kahin, saat itu 37 tahun, asal Amerika. Kahin adalah profesor sejarah Asia Tenggara di Cornell University, New York. Roeslan Abdulgani, Sekretaris Jenderal KAA, menganggap Kahin sebagai sahabatnya. "Dia berada di tengah-tengah kita sewaktu revolusi di Yogyakarta," ujar Roeslan di buku Bandung Connection.

Pulang dari Bandung, Kahin melanjutkan program studi Indonesia di Cornell, yang ia rintis setahun sebelumnya. Sampai meninggalnya pada 2000, pada usia 82 tahun, Kahin tidak pernah absen dalam perjuangan kesetaraan. Ia pernah mengademkan unjuk rasa mahasiswa kulit hitam yang memprotes kurikulum Cornell yang dituding rasis pada 1969 sampai menentang keterlibatan negaranya di Perang Vietnam.

Selain penulis semacam Richard Wright dan peneliti seperti George Kahin, tentu saja banyak wartawan asing lain yang datang dan kemudian membuat artikel atau buku khusus. Misalnya Arthur Conte dari Prancis. Conte menulis Bandung, tournant de l'Histoire. Seorang jurnalis Cina, Zhang Yan, mengaku bulu kuduknya berdiri tatkala mendengar pidato Sukarno. ”Gedung seperti bergemuruh, semua langsung bangkit, bertepuk tangan, termasuk delegasi Cina dan saya,” tulisnya dalam artikel ”I Wish I Had Met Richard Wright at Bandung in 1955”.

TIM TEMPO

Berita terkait

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

6 hari lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

6 hari lalu

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno. Apa kata PDIP dan pengamat?

Baca Selengkapnya

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

26 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

29 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

45 hari lalu

Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

Ekskul Pramuka di sekolah bakal bersifat sukarela seiring dengan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Berikut sejarah panjang Pramuka di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

50 hari lalu

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S

Baca Selengkapnya

Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

7 Februari 2024

Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

Mohammad Natsir merupakan pemikir, politikus, sekaligus pendakwah.

Baca Selengkapnya

Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

31 Januari 2024

Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

Prabowo Subianto heran mengapa banyak tokoh nasional yang mempertanyakan urgensi food estate.

Baca Selengkapnya

Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

24 November 2023

Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada dalam kondisi luluh lantah akibat serangan oleh Israel, peristiwa tersebut pun turut direspon oleh Dosen HI Unair.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

10 Oktober 2023

Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengunjungi Kedutaan Besar Palestina untuk menyatakan dukungan kepada Palestina.

Baca Selengkapnya